Berita

Kompetisi Video Instagram – Ulang Tahun Spak Ke-4

Dalam rangka menyambut ulang tahun gerakan Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) ke-4, KPK, ICW (Indonesia Corruption Watch, AIPJ2 (Australia Indonesia Partnership for Justice 2) mangadakan kompetisi video Instagram. Video dengan tema “jujur aja kok susah” dilaksanakan pada tanggal 9 April 2017 hingga 19 April 2018. Selama kurun waktu tersebut, kami menerima 33 video menarik. Selanjutnya dewan juri, yaitu: Yuyuk Iskak (KPK), Tari (ICW) dan Judhi Kristantini (AIPJ2) melakukan seleksi untuk memilih 10 video terbaik. Untuk memilih 10 video terbaik, digunakan kriteria: orisinalitas (nilai: 20), kesesuaian dengan tema (nilai: 30), kreativitas (nilai 20), Kualitas gambar dan suara (nilai 10) serta tidak mengandung SARA (nilai 20).  Sepuluh video terbaik adalah dari pemilik akun: @sscworld, nilai 297@adnananz, nilai 295@endradoiharja, nilai 293@imelhi, nilai 290@habiesmart, nilai 289@mirnasaputri123, nilai 288@sma.sim, nilai 287@rvalentinos, nilai 286@sarahrafina, nilai 285@triwanto13, nilai 284 Panitia mengucapkan SELAMAT kepada para pemenang dan TERIMA KASIH pada semua peserta kompetisi yang sudah mengirimkan video. Kepada para pemenang, mohon mengirimkan nama dan alamat untuk pengiriman hadiah. Melalui tulisan ini, kami memohon ijin para pemenang untuk bisa mengunggah video karyanya di akun media sosial panitia yang memberikan kemungkinan juga dibagikan oleh setiap pengguna media sosial tersebut. Hal ini karena video-video tersebut adalah hasil karya yang bisa menjadi alat bantu pendidikan/sosialisasi antikorupsi. Sekali lagi TERIMA KASIH dan semoga kita selalu bersama berkarya untuk bangsa. Pengumuman pemenang lomba video Instagram dilakukan oleh dua dari 3 juri: Yuyuk Adriati (KPK) dan Judhi Kristantini (AIPJ-SPAK) 10 Pemenang lomba video Instagram “Jujur aja kok susah”. Hadiah akan dikirim ke alamat tempat tinggal masing-masing.
Berita

Selamat Hari Kartini – Perayaan Ulang Tahun SPAK dan Temu Polwan di Yogyakarta

Selamat Hari Kartini – Perayaan Ulang Tahun Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) dan Temu Polwan di Yogyakarta, 19-20 April 2018. Selamat Hari Kartini! Para Agen Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) dari 34 provinsi Indonesia merayakan ulang tahun keempat SPAK lewat kegiatan Temu Polwan dengan tema Bergerak Bersama Melakukan Perubahan Bagi Semua di Yogyakarta, 19-20 April 2018. Salah satu topik diskusi mengangkat pentingnya masyarakat dan aparat hukum merespon dan menangani kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sesi ini diawali dengan sosialisasi Peraturan Mahkamah Agung No 3/2017 tentang Pedoman Mengadili Perkara Perempuan Berhadapan Dengan Hukum yang menghadirkan Hakim Agung Desnaety, Veny Siregar dari LBH Apik, dan kesaksian seorang penyintas KDRT untuk mencari solusi penanganan kasus KDRT. Diskusi didukung oleh KPK, Mahkamah Agung, Pemerintah Yogyakarta dan Kedubes Australia melalui Australia Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2).
Berita

Seratus Agen Spak Kemenag Siap Dukung Pencegahan Korupsi

Gerakan SPAK mendapat tambahan kekuatan baru dari Kementerian Agama melalui pelatihan pada 100 istri karyawan eselon 1 untuk menjadi Agen SPAK pada tanggal 8-10 Maret 2018. Dengan menjadi Agen SPAK diharapkan para istri dari karyawan eselon 1 yang tersebar di berbagai provinsi itu dapat mulai menanamkan pendidikan antikorupsi di dalam keluarganya, lingkungan Kementerian Agama serta masyarakat sekitar.  Selama 3 hari pelatihan tersebut, mereka diberikan penjelasan tentang bentuk-bentuk korupsi dalam keseharian dan bagaimana cara menghindarkannya. Selain itu, mereka juga diajarkan menggunakan alat-alat bantu SPAK untuk membagikan pengetahuan yang mereka dapat ke keluarga dan masyarakat. Yang menarik dari pelatihan Agen SPAK adalah saat para peserta merasa terbuka matanya tentang banyak perilaku koruptif yang selama ini tidak mereka sadari. Masalah gratifikasi merupakan pertanyaan paling banyak diajukan oleh peserta, seperti memberi atau menerima hadiah sebagai seorang istri pegawai negeri. Pelatihan Agen dari Kementerian Agama ini sepenuhnya dibiayai oleh APBN. Hal ini merupakah langkah maju bagi gerakan SPAK, sekaligus membuktikan bahwa gerakan ini telah diakui mampu mendorong adanya perubahan dan merupakan langkah pencegahan korupsi yang dapat dilakukan oleh siapa saja.  Hanya selang beberapa hari setelah pelatihan, para agen Kementerian Agama ini langsung bergerak di kelopok dan lingkungan masing-masing. Ada yang masuk ke sekolah-sekolah, ke para ASN di Kanwil atau kelompok pengajian. Melihat semangat para perempuan ini sungguh memberi harapan bahwa semakin perubahan individu akan menimbulkan gelombang perubahan yang lebih besar dalam pencegahan korupsi. 
Berita

Alat Bantu Pendidikan Antikorupsi Untuk Disabilitas

Pendidikan antikorupsi seharusnya bersifat inklusif, karena setiap orang siapa pun dia dapat menjadi korban sekaligus pelaku korupsi. Karena itulah, pada tanggal 15-17 November 2017 lalu, melalui pelatihan selama 3 hari, SPAK telah memiliki 50 orang Agen SPAK Disabilitas di Yogyakarta. Pelatihan ini memunculkan kebutuhan untuk menyediakan alat bantu khusus bagi para Agen Disabilitas tuli dan netra.  Untuk disabilitas tuli, atas usul Dwi Rahayu, seorang Agen SPAK tuli, sedang dikembangkan soal-soal permainan MAJO dan SEMAI dalam bentuk gambar. Penggambarnya adalah seorang komikus tuli bernama Fikri, mahasiswa Grafik Desain Universitas Brawijaya, Malang.  Demikian pula untuk disabilitas netra, akan dikembangkan soal-soal dan kunci jawaban yang ditulis dalam huruf braille. Saat ini, walaupun dengan berbagai kesulitan, para Agen Disabilitas terus menyebarkan pendidikan antikorupsi melalui permainan-permainan SPAK pada komunitas disabilitas. Hal ini sungguh membangkitkan harapan bahwa rekan-rekan disabilitas akan mampu melindungi diri dari sikap/perilaku koruptif yang membuat mereka menjadi korban. Sekaligus juga menghindarkan mereka untuk berperilaku koruptif.