Berita Event

Delapan Belas Agen SPAK Baru Siap Sebarkan Semangat Antikorupsi

SPAK Indonesia baru saja menyelenggarakan Pelatihan untuk Pelatih (ToT) dari tanggal 29 Februari sampai dengan 1 Maret 2024. Kegiatan ini bertujuan menambah jumlah Agen untuk memperkuat SPAK Indonesia agar dapat terus menyebarkan nilai-nilai antikorupsi dalam masyarakat.  Dalam pelatihan selama 2,5 hari, para peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang delik-delik korupsi, melakukan refleksi terkait perilaku koruptif sehari-hari, mengenal berbagai permainan SPAK, serta belajar menjadi fasilitator permainan SPAK. Pelatihan juga melibatkan simulasi untuk mempraktikkan pemahaman yang diperoleh dalam berbagai situasi kehidupan.  Para peserta yang lulus pelatihan akan menjadi agen SPAK dan siap terjun ke masyarakat untuk menyebarkan semangat antikorupsi. Mereka telah dilatih oleh narasumber berkompeten, antara lain Ganjar L Bonaprapta, Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Judhi Kristantini, Pendiri SPAK dan Penasihat SPAK Indonesia, Wawan dari Transparency International Indonesia, dan Maria Kresentia, Direktur SPAK Indonesia serta agen-agen SPAK Jakarta yang sudah lebih dahulu mengikuti pelatihan.  Peserta ToT ini cukup beragam dari sisi profesi maupun usia. Ada yang jauh-jauh datang dari Bontang, Samarinda dan Menado atas biaya sendiri. Mereka ada yang bekerja di Inspektorat dan juga Bea dan Cukai. Selain itu ada juga guru, mahasiswa, aktivis dan asesor. Meskipun cuaca tidak mendukung pada hari pertama, semangat peserta tetap tinggi, menunjukkan komitmen mereka dalam berpartisipasi dan belajar. Setiap peserta yang berhasil menyelesaikan pelatihan akan mendapatkan sertifikat kehadiran, dua permainan SPAK (SEMAI untuk siswa dan MAJO untuk dewasa umum), serta perangkat sosialisasi lain. Dalam lembar refleksi yang diisi peserta di akhir pelatihan, semua menyatakan pelatihan ini membuka mata mereka tentang betapa banyak perilaku koruptif di masyarakat bahkan mereka pun sering melakukan tanpa menyadari. Sebagai langkah awal para Agen SPAK baru ini bertekad untuk mengubah pola pikir selama ini yang cenderung membenarkan kebiasaan-kebiasaan yang salah, serta mulai menyebarkan nilai-nilai antikorupsi yang diperoleh dalam pelatihan pada lingkungan sekitar dengan menggunakan permainan SPAK.   Kehadiran 18 Agen perubahan ini sungguh suatu yang membahagiakan, karena mereka mendaftarkan diri secara suka rela dan berkomitmen untuk menyebarkan nilai-nilai antikorupsi di masyarakat. Mereka memberikan harapan masih adanya orang-orang yang merindukan perubahan dan ingin melihat Indonesia bebas dari korupsi, walaupun harus melewati perjalanan panjang dan sepi.    Setelah mengikuti TOT, Agen SPAK bermain SEMAI bersama MahasiswiMengajak teman kantor bermain MAJO
Berita Event

SPAK INDONESIA DIUNDANG DALAM PENYERAHAN INTERNATIONAL ANTI-CORRUPTION EXCELLENCE AWARD (ACE AWARD) 2023 DI UZBEKISTAN

International Anti-corruption Excellence Award (ACE Award) 2023 diselenggarakan di Tashkent, Uzbekistan dan untuk pertama kalinya Rolacc (Rule of Law of Anti-corruption Committee) sebagai penyelenggara mengundang seluruh pemenang dari tahun-tahun sebelumnya. SPAK Indonesia sebagai pemenang tahun 2017 dari katagori Youth Creativity and Engagement turut diundang pula dalam acara yang berlangsung dari tanggal 18 sampai dengan 21 Desember 2023. Undangan ini merupakan suatu kesempatan bagi SPAK Indonesia untuk berbagi apa yang telah dicapai serta tantangan yang masih dihadapi setelah menerima penghargaan tersebut di tahun 2017. Acara ini juga merupakan kesempatan baik bagi seluruh peserta untuk menjalin kolaborasi dengan berbagai pegiat antikorupsi yang memiliki fokus yang sama. Setelah puncak acara yaitu penyerahan penghargaan bagi pemenang dari berbagai negara, digelar diskusi panel yang diikuti oleh para pemenang tahun 2023, serta para pemenang sebelumnya. Ada 5 panel dengan topik berbeda yang masing-masing dimoderatori oleh para ahli yang pernah menjadi juri di ACE Award, di antaranya dari UNODC, Jaksa dan Profesor pengajar di perguruan tinggi. Kelima topik panel tersebut adalah International Perspectives on Corruption, Central Asia Regional Initiatives on Countering Corruption, Youth Academia and Education, Uncovering the Truth behind Corruption, The Nexus between Academia and Innovation. SPAK menjadi pembicara dalam Panel 4 dengan tema “Uncovering the Truth behind Corruption” yang dimoderatori oleh Suzanne Culley-Haiden, mantan Jaksa Federal Amerika Serikat. Dalam kesempatan tersebut Maria Kresentia yang mewakili SPAK Indonesia, mengangkat isu korupsi sebagai enabling factor dari kejahatan terhadap perempuan yang belum menjadi perhatian khusus pemerintah, sementara angka korban perempuan dan anak-anak tinggi. Kejahatan terhadap perempuan tersebut meliputi perkawinan anak, perdagangan orang dan sextortion. Isu ini merupakan salah satu fokus SPAK Indonesia, disamping pendidikan nilai-nilai antikorupsi. SPAK merasa perlu terus membangun narasi tentang keterkaitan antara korupsi dan terjadinya kejahatan terhadap perempuan untuk mendorong upaya-upaya pencegahan melalui advokasi kebijakan dari tingkat regional hingga nasional. Diharapkan dengan mencegah praktek-praktek korupsi, kejahatan terhadap perempuan pun dapat dicegah dan lebih banyak perempuan dapat diselamatkan. Ini adalah salah satu wajah korupsi yang perlu ditunjukkan pada publik. Acara ini membuka kesempata bagi SPAK Indonesia untuk menjalin kerja sama dengan para pemenang lain, baik dari tahun sebelumnya maupun dari tahun 2023 yang mempunyai ketertarikan yang sama terhadap isu-isu perempuan. Maka terbentuk lah group informal terdiri dari para pemenang dari Cyprus, Inggris, Amerika, Liberia dan Indonesia yang semuanya perempuan. Group ini mengajukan usul pada Rolacc sebagai penyelenggara ACE Award untuk membuat wadah khusus khusus isu Gender dan Korupsi, dan mendapat tanggapan positif dari pihak Rolacc. Wadah ini nantinya diharapkan dapat mendorong berbagai kegiatan terkait isu-isu korupsi dan perempuan, serta membuka jaringan dengan berbagai lembaga internasional.
Berita

Pelaksanaan Training of Trainers Sekolah Jujur Sekolah Saya di Medan

Program Sekolah Jujur Sekolah Saya, yang digagas oleh SPAK Indonesia dengan dukungan New Zealand Aid tahun 2023 dilaksanakan di tiga wilayah yakni Medan, Makassar dan Gorontalo. Pelaksanaan ToT sebagai salah satu rangkaian program Sekolah Jujur Sekolah dilakukan pertama kali di Medan pada tanggal 1 dan 2 Agustus 2023. Dalam ToT ini, perserta diberikan materi mengenai korupsi, perilaku korupsi serta nilai-nilai antikorupsi. Pelatihan yang diikuti UPT SMP Negeri 1 Medan dan SD Negeri Al Wasliyah Medan memberikan pemahaman tentang korupsi, perilaku koruptif serta nilai-nilai antikorupsi pada para kepala sekolah dan guru sebagai motor pembangun ekosistem antikorupsi di sekolah. Pada pelatihan ini, SPAK Indonesia mendapat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan Kota Medan ditandai dengan penandatanganan PKS yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan dan Direktur SPAK Indonesia. Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Bapak Laksamana Putra Siregar, S.H., MSP sedang menandatangani PKS didampingi oleh direktur SPAK Indonesia, Maria Kresentia Setelah mengikuti 2 hari pelatihan, peserta mengakui banyak hal baru yang mereka pelajari. Perilaku yang semula dianggap biasa ternyata masuk dalam ranah koruptif. Selain itu, peserta juga dibekali boardgames SEMAI dan Majo Junior sebagi tools menanamkan nilai-nilai antikorupsi untuk peserta didik di sekolah masing-masing. Dalam satu tahun pelaksanaan program Sekolah Jujur Sekolah Saya ini, setiap sekolah peserta program, akan didampingi oleh satu orang pendamping yang merupakan agen SPAK. Pendampingan tersebut dilakukan secara berkala dan teratur dan menjadi semacam forum bagi Kepala Sekolah dan Guru sekolah sasaran untuk berdiskusi dengan agen SPAK untuk membahas tantangan dan pelaksanaan program, juga mengumpulkan cerita-cerita perubahan yang akan menjadi best practice. Selain itu, dalam menjalankan kegiatan pembangunan integritas, sekolah juga melibatkan seluruh pemangku kepentingan mulai dari Kepala Sekolah, Guru, Siswa, Komite, Wali Murid, hingga seluruh staff yang bekerja di Sekolah tersebut.
Berita Event

SPAK BICARA DI SIDE EVENT ACWG G20 INDIA,26 MEI 2023

Forum Anti-corruption Working Group G20 India mengundang SPAK Indonesia untuk bicara dalam side event bertema “Gender and Corruption”, yang diselenggarakan tanggal 26 Mei 2023 di Hotel Westin Resort & Spa Uttarakhand, Rishikesh, India. Undangan yang datang mendadak ini semula meminta SPAK Indonesia mengirim video sepanjang 4 menit yang menjelaskan kegiatan SPAK dalam menggerakan perempuan ikut dalam pencegahan korupsi. Melalui email pada panitia, SPAK menjelaskan bahwa saat ini sedang mengembangkan fokus pada korupsi sebagai penyebab kejahatan terhadap perempuan. Balasan email tersebut, justru mengundang SPAK untuk hadir langsung dalam side event tersebut dan memaparkan apa saja yang telah dilakukan SPAK dalam pencegahan korupsi, termasuk korupsi yang berdampak pada kekerasan terhadap perempuan. Seluruh pembiayaan wakil dari SPAK Indonesia ditanggung oleh pemerintah India sebagai penyelenggara G20. Setelah melalui pengurusan visa yang cukup rumit, karena terbatasnya waktu, maka pada tanggal 24 Mei 2023, Maria Kresentia, sebagai direktur, bersama Judhi Kristantini sebagai co-founder berangkat ke Uttarakhand, India untuk mewakili SPAK Indonesia. Side Event yang berupa talkshow tersebut dibuka oleh Menteri Luar Negeri India, Ibu Meenakshi Lekhi dan diisi beberapa pembicara, yaitu Valentina M. Donini dari Open Government Partnership Multi-stake holder Forum, Itali, delegasi dari Afrika, Sonika Kanojia dan Rajni Rawat, perwakilan dari program pemberdayaan perempuan pemerintah India, Brigitte Strobel-Shaw, ketua bidang Corruption and Economic Crime UNODC serta Maria Kresentia, Direktur SPAK Indonesia. Menteri Luar Negeri India dalam sambutannya menjelaskan program pemerintah India dalam meningkatkan pemberdayaan pada perempuan, namun pelaksanaannya terhalang oknum-oknum korup yang membawa uang ke luar India yang seharusnya dapat mendanai kesehatan lebih banyak untuk perempuan dan keluarganya. Valentina M. Donini memaparkan bahwa perempuan menderita lebih banyak sebagai korban korupsi, diantaranya karena adanya sextortion yang sulit dibuktikan karena timbulnya victim blaming. Disamping itu, Donini juga mengatakan bahwa perempuan seringkali menjadi lebih defensif terhadap korupsi karena mereka ingin menekan akibat yang mereka rasakan. Sistem politik yang melibatkan lebih banyak perempuan akan dapat mengurangi korupsi. Karena itu strategi pencegahan korupsi perlu menekankan kesetaraan jender sebagai upaya memberi peluang lebih besar pada perempuan untuk ikut di dalamnya. Delegasi dari Afrika menyatakan setuju bahwa perempuan adalah pihak yang paling dirugikan oleh korupsi. Hal lain yang dikemukakannya adalah perlunya data tentang jumlah perempuan dibanding laki-laki yang melakukan korupsi serta jenis yang dilakukan masing-masing untuk dapat melakukan intervensi yang tepat.  Ia juga menjelaskan pentingnya memberikan pelatihan pada petugas pelayanan tentang pelayanan publik berbasis jender. Sonika Kanojia dan Rajni Rawat, yang mewakili perempuan India dalam program pemberdayaan perempuan yang digagas pemerintah India, menceritakan perjalanan mereka membangun UMKM yang mandiri dari nol hingga berhasil mempunyai beberapa karyawan. Mewakili SPAK Indonesia, Maria Kresentia menceritakan perjalanan SPAK sejak awal berdiri sebagai gerakan sosial hingga menjadi sebuah organisasi yang mendiri. Perjalanan SPAK adalah rangkaian cerita perempuan dari berbagai latar belakang dari 34 provinsi yang bergerak ikut dalam pencegahan korupsi menggunakan alat bantu berupa permainan dan telah melakukan berbagai perubahan di institusi masing-masing. Maria Kresentia juga menjelaskan bahwa saat ini SPAK meluaskan area fokusnya pada korupsi yang menimbulkan tindak kejahatan terhadap perempuan, seperti perkawinan anak dan perdagangan orang. Penelitian tentang korupsi dalam perdagangan orang di Provinsi Sulawesi Selatan yang telah dilakukan SPAK Indonesia, saat ini telah menjadi materi advokasi untuk mendorong regulasi baru Tindak Pidana Perdaganan Orang yang memasukkan korupsi sebagai salah satu faktor yang memfasilitasi kejahatan tersebut. Paparan Maria Kresentia menggambarkan, betapa apa yang telah dilakukan agen-agen SPAK merupakan tindakan pencegahan korupsi yang nyata dan berdampak. Seusai talkshow tersebut Ibu Meenakshi Lekhi selaku Menteri Luar Negeri India, memberi selamat pada SPAK Indonesia dan mengutarakan kekagumannya pada gerakan perempuan di Indonesia yang telah menunjukkan dampak nyata dalam pencegahan korupsi. Diundangnya SPAK Indonesia dalam side event ACWG G20 India ini membuktikan, bahwa apa yang dilakukan para agen SPAK dalam pencegahan korupsi telah diakui forum internasional dan dapat menjadi best practice bagi gerakan perampuan di negara lain.
Berita

SEKOLAH JUJUR, SEKOLAH SAYA : SEBUAH UPAYA MEMBANGUN EKOSISTEM ANTIKORUPSI DI LINGKUNGAN SEKOLAH

LATAR BELAKANG Berlandaskan pada hasil studi KPK di tahun 2012-2013 di daerah Jawa Tengah yang menunjukkan bahwa hanya 4% dari orang tua yang mengajarkan kejujuran pada anak-anaknya, maka gerakan Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) dilahirkan dengan tujuan melatih para perempuan yang diharapkan akan menanamkan nilai-nilai antikorupsi menjadi role model antikorupsi dalam keluarga dan lingkungan. Dalam perkembangan gerakan SPAK, tercatat berbagai cerita perubahan yang telah dilakukan para Agen di berbagai daerah, mulai dari perubahan perilaku diri sendiri, keluarga, sampai pada perubahan sistem di tempat kerja. Catatan perubahan yang signifikan adalah mulai tumbuhnya anak-anak Agen SPAK yang memiliki keyakinan kuat terhadap nilai-nilai antikorupsi. Ini membuktikan bahwa keluarga sungguh merupakan lembaga awal di mana anak-anak belajar nilai-nilai integritas yang juga merupakan nilai-nilai antikorupsi Lembaga berikutnya yang berperan besar dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi adalah sekolah. Jika keluarga menjadi tempat pertama anak belajar tentang nilai-nilai integritas, maka sekolah adalah rumah kedua yang memperkuat nilai-nilai tersebut. Sekolah sebagai lembaga pendidikan selayaknya mencerminkan bagaimana nilai-nilai integritas dilaksanakan di segala aspek. SPAK Indonesia telah memulai upaya ini melalui gerakan Guru Pembangun Peradaban (GPP) di tahun 2020, program yang terwujud sebagai hasil kerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya dan Perusahaan-perusahaan Swasta.  Gerakan ini bermula dari keputusan Wali Kota Surabaya saat itu, Ibu Tri Rismaharini, untuk memberlakukan kurikulum antikorupsi di kota Surabaya. Sebagai gerakan yang fokus pada pendidikan antikorupsi, SPAK mendukung keputusan tersebut dan mengajukan usul untuk memulainya dari membentuk guru-guru dan Kepala Sekolah antikorupsi. Hal ini penting karena, seperti juga di dalam keluarga, anak-anak perlu role model antikorupsi di sekolah, sehingga mereka secara sadar berperilaku antikorupsi. Jika proses tidak mulai dari titik ini, kurikulum antikorupsi hanya akan menjadi bahan ajar belaka tanpa disertai terjadinya perubahan. Gerakan GPP diawali dengan pelatihan bagi 350 guru dan kepala sekolah tingkat SD dan SMP dengan tujuan membangun kesadaran tentang pentingnya nilai-nilai antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari agar dapat mencegah perilaku koruptif yang berkembang menjadi tindakan korupsi. Dengan memiliki kesadaran tersebut, para guru dan Kepala Sekolah dapat menghidupkan kurikulum antikorupsi dalam sikap sehari-hari dan menjadi contoh nyata pribadi antikorupsi bagi siswa. Para guru dan Kepala Sekolah dapat membangun ekosistem antikorupsi di sekolah, sehingga pendidikan antikorupsi menyatu dengan seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah. Para guru dan Kepala Sekolah peserta gerakan GPP telah mencatat berbagai perubahan setelah mendapatkan pelatihan dari SPAK Indonesia bersama DAYA LIMA, salah satu perusahaan swasta yang ikut bekerja sama. Dari 350 peserta pelatihan, 98% tahu lebih banyak tentang korupsi, 40% lebih berhati-hati dalam bertindak, 67% menolak gratifikasi, 84% menjalankan nilai-nilai antikorupsi, 31% mendorong perubahan pihak lain. Beberapa perubahan pada siswa adalah meningkatnya kepatuhan pada tata tertib sekolah, berkurangnya anak-anak yang suka nyontek dan berhentinya kebiasaan memberi hadiah pada guru kelas saat ulang tahun dan Hari-hari Raya. Perubahan yang dilakukan para peserta gerakan GPP tersebut, menginspirasi SPAK Indonesia untuk meluaskan dukungan pada guru dan Kepala Sekolah dengan memberikan pendampingan untuk melakukan kegiatan-kegiatan dalam upaya membangun ekosistem sekolah yang antikorupsi. Program tersebut adalah “Sekolah Jujur, Sekolah Saya”. SEKOLAH JUJUR SEKOLAH SAYA – INISIATIF PEMBENTUKAN EKOSISTEM ANTIKORUPSI DI SEKOLAH Program Sekolah Jujur adalah upaya untuk mendampingi sekolah membangun ekosistem antikorupsi. Ini berarti berbagai aspek penyelenggaraan sekolah dilandasi nilai-nilai antikorupsi dan pelaksanaannya dimonitor serta dievaluasi oleh dewan/pimpinan yang berwewenang melakukannya. Beberapa kegiatan yang mendukung pelaksanaan program tersebut di antaranya  adalah : Penggunaan dana BOS/dana sekolah yang dikelola secara akuntabel dan dilaporkan secara transparan pada pemangku kepentingan.Adanya internalisasi 9 nilai antikorupsi dalam berbagai bentuk proses belajar-mengajarAda kode etik untuk para guru, kepala sekolah dan perangkat sekolah untuk tidak menerima hadiah dalam bentuk apapun dari siswa/wali murid, guru kelas tidak memberikan les tambahan pada murid kelasnya, keterbukaan guru dalam menjelaskan hasil belajar siswaAda kantin/kios jujur untuk siswa, guru dan perangkat sekolahAda ruang/lemari barang hilang (Lost and Found) bagi siswa dan guruApresiasi pada siswa dan guru atas kepatuhan terhadap 9 nilai antikorupsiKegiatan lain yang merupakan inisiatif sekolah dan disesuaikan dengan kondisi sekolah. Desain pembentukan Sekolah Jujur Sekolah Saya terdiri dari beberapa tahap : Foundational Activities Di tahap ini SPAK Indonesia melalui agen-agennya mengembangkan kesepakatan dengan sekolah-sekolah sasaran dan pemangku kepentingan. Dukungan pemerintah darah setempat juga merupakan suatu keuntungan untuk menjaga keberlanjutan  serta amplifikasi program Development Activities Tahap ini diisi adalah proses pengembangan kapasitas serta pemantauan implementasi. Kegiatan pertama aalah pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan tentang korupsi dan perilaku antikorupsi serta ketrampilan menjadi fasilitator alat bantu SPAK berupa permainan. Setelah mengikuti pelatihan Kepala Sekolah dan Guru diberikan waktu selama 3 bulan untuk mengimplementasikan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh. Implementasi ini dapat dilakukan bersama siswa di kelas ataupun di luar kelas (ekstra kurikuler), bersama keluarga di rumah atau  bersama kolega di sekolah dan di komunitas.Setelah 3 bulan, mereka dikumpulkan kembali untuk saling berbagi pengalaman dan cerita baik selama masa implementasi. Dalam pertemuan ini mereka akan menyusun rencana kegiatan untuk ditindaklanjuti. Pertemuan kembali ini sangat penting karena dapat membangun kembali semangat kebersamaan dan komitmen untuk terus menginternalisasi nilai-nilai antikorupsi dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Di masa implementasi selama 3 bulan ini pada umumnya muncul kesadaran untuk berubah. Kebiasaan-kebiasaan koruptif yang semula dianggap biasa, mulai ditinggalkan. Setelah pertemuan ini, dengan perilaku yang telah berubah Kepala Sekolah dan Guru mendorong realisasi rencana kegiatan yang telah mereka susun, baik secara individu maupun bersama-sama dengan kolega di satu sekolah. Beberapa peserta mendorong perubahan sistem di sekolahnya, misalnya transparansi anggaran, kode etik sekolah dan sebagainya. Seluruh perubahan yang merupakan outcome program ini didokumentasikan oleh SPAK Indonesia untuk menjadi catatan praktek baik. Sejak awal tahap developmental activities, sekolah-sekolah didampingi oleh beberapa agen SPAK setempat. Mereka menyelenggarakan diskusi dengan tiap-tiap pemanggu kepentingan untuk menjaring masukan kegiatan apa yang dirasa tepat untuk dilakukan di sekolah sebagai langkah awal program. Diskusi seperti ini sekaligus merupakan forum untuk menyatakan pendapat tentang hal-hal yang terjadi di sekolah. Selain itu, para agen SPAK juga memperkenalkan permainan SPAK sebagai alat bantu pendidikan antikorupsi dan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bermain bersama. Para Agen SPAK juga secara berkala membantu sekolah dalam mewujudkan kegiatan-kegiatan yang dipilih serta mengevaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Cerita-cerita perubahan kemudian diamplifikasi melalui media sosial, website atau forum-forum seminar dan diskusi. WILAYAH PEMBENTUKAN SEKOLAH JUJUR, SEKOLAH SAYA SPAK Indonesia menjalankan program ini melalui 2 dukungan dana: Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ2) untuk wilaya target Aceh, Makassar, Gorontalo dan PaPua, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk wilayah target Jakarta dan Makassar. MoU DENGAN DINAS PENDIDIKAN DAN KANWIL KEMENAG SETEMPAT Agen-agen SPAK di Aceh, Makassar, dan Gorontalo berhasil melakukan advokasi pada Dinas Pendidikan (untuk SD Negeri) serta Kantor Wilayah Kementerian Agama (untuk Madrassah Negeri, sehingga terwujudlah MoU antara pemerintah daerah dengan SPAK Indonesia untuk penyelenggaraan program Sekolah Jujur, Sekolah Saya.  Kanwil Kemenag Jayapura sesungguhnya telah bersedia menandatangi MoU, namun karena Ketua Kanwil sedang dinas keluar kota sehingga tidak ditindaklanjuti. Adanya MoU ini membuat sekolah lebih bersemangat karena mendapat dukungan dari pemerintah daerah. INISIATIF-INISIATIF DALAM MEMBANGUN EKOSISTEM ANTIKORUPSI DI BERBAGAI DAERAH. Setelah pelatihan yang diberikan pada Kepala Sekolah dan Guru dan dihadiri juga oleh Komite dan Walimurid, mulailah sekolah memilih kegiatan awal untuk membangun Sekolah Jujur, Sekolah Saya Beberapa sekolah di beberapa daerah memiliki membangun Kantin Jujur. Beberapa yang lain memilih membangun lemari Barang Hilang dengan berbagai nama. Ada pula sekolah yang menambah inisiatif untuk menampilkan transparansi anggaran sekolah, yaitu memasang catatan penggunaan dana sekolah di depan kantor kepala sekolah sehingga dapat dibaca secara terbuka oleh siapa pun. Sekolah lain memilih untuk memberikan apresiasi pada siswa-siwanya berdasarkan kepatuhan mereka dalam menjalankan 9 nilai antikorupsi, dan sekolah memberikan sertifikat sebagai bentuk penghargaan. Yang cukup menantang adalah Kantin Jujur. Inisiatif ini termasuk sulit dilaksanakan karena membutuhkan pemantauan secara rutin dan ketat Semua inisiatif yang diselenggarakan sekolah-sekolah di 5 wilayah tersebut masih merupakan langkah awal untuk benar-benar membangun ekosistem yang antikorupsi. Namun apa yang dilakukan oleh sekolah-sekolah tersebut sungguh memberikan kebanggaan tentang bagaimana sekolah secara nyata melakukan implementasi nilai-nilai antikorupsi. Kenyataan ini juga memberikan harapan bahwa siswa-siswa akan melihat secara nyata bagaimana nilai-nilai antikorupsi diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Tentu saja banyak tantangan yang dihadapi sekolah. Sebuah SD Negeri di Jakarta Selatan yang membangun Kantin Jujur,  seorang siswa tertangkap dari cctv sedang mengambil sejumlah uang dari kotak pembayaran yang diletakkan terbuka di kantin tersebut. Guru langsung memanggil siswa tersebut dan memberikan penjelasan tentang arti nilai kejujuran. Kantin Jujur telah menjadi sarana siswa dan guru untuk sama-sama belajar memahami dan mengaplikasikan nilai kejujuran. Program Sekolah Jujur, Sekolah Saya merupakan program yang menguntungkan kedua belah pihak, baik sekolah maupun agen SPAK. Bagi sekolah jelas ini merupakan upaya pendidikan karakter yang nyata lebih dari sekedar teks dalam buku. Sedangkan bagi Agen SPAK program ini layaknya pelatihan dalam melakukan advokasi pada pihak sekolah dan pemerintah daerah setempat.
Berita

Official Merchandise SPAK & Integritytalk.ID

SPAK Indonesia dan IntegrityTalk.ID datang dengan MERCHANDISE BARU! Dapatkan official merchandise terbaru kami yakni koleksi kaos dan jersey #SPAK dan #ITalk. Untuk jenis kaos, tersedia juga variasi lengan panjang. Untuk jersey, hanya ada jenis lengan pendek ya. Cek tabel di bawah ini untuk ukuran kaos/jersey: Pre-Order dibuka hingga Senin, 15 Agustus 2022. Untuk pemesanan, silakan ikuti panduan di bawah ini: Hubungi WA 08113042404 dengan format pemesanan sebagai berikut: Nama Lengkap:Alamat Lengkap Pengiriman:Nomor HP:Jenis Kaos:Pilih salah satu: Lengan Panjang/Lengan PendekUkuran:Jumlah: Admin akan membalas dengan total harga kaos + ongkir, dan rekening pembayaran.Lakukan pembayaran dan lampirkan bukti pembayaran kepada admin.Setelah diverifikasi oleh admin, merchandise #SPAK dan #ITalk mu akan segera dikirim paling lambat 7 hari setelah pembayaran. Yuk koleksi kaos dan jersey-nya sekarang, sebelum kehabisan!
Sosialisasi SDN Maricaya II
Berita

Libatkan Multi Pihak, SDN Maricaya II Nyatakan Ekosistem Sekolah Antikorupsi melalui Mushola Ramah Anak

Pembangunan ekosistem sekolah antikorupsi nyatanya tidak cukup hanya melibatkan siswa-siswi dan aktor-aktor tenaga pendidik dalam lingkungan sekolah. Karena proses pendidikan tidak berhenti ketika jam sekolah berakhir, namun pula mengiringi siswa-siswi ketika kembali ke rumah dan masyarakat. Oleh sebab itu, SDN Maricaya II yang juga merupakan sekolah dampingan dalam program “Sekolah Jujur Sekolah Saya” berinisiatif untuk mengundang seluruh pihak yakni orang tua, guru, komite sekolah, dan masyarakat yang diwakili oleh RT dan RW dalam sosialisasi program yang diselenggarakan oleh SPAK Indonesia dan Kemdikbudristek.  Pelibatan pemangku kepentingan di luar lingkungan sekolah ini salah satunya didasari oleh relasi baik antara sekolah, RT dan RW serta komite sekolah dalam dinamika bermasyarakat sehari-harinya. Sehingga, ketika Kepala SDN Maricaya II meminta diadakannya sosialisasi oleh pihak SPAK, inisiatif untuk melibatkan Komite Sekolah, RT, dan RW pun disambut baik. Dalam sosialisasi yang dilaksanakan pada 13 Juni 2022 ini, para peserta menyambut baik rancangan program dalam membangun lingkungan sekolah antikorupsi. SD Maricaya II yang memiliki citra sebagai sekolah yang “kurang dikenal”, mungkin karena lokasinya yang agak tersembunyi, ditambah dengan kondisi bangunan sekolah yang cenderung memprihatinkan dengan kondisi bangku-bangku rusak dan menumpuk.  Mendengar bagaimana program Sekolah Jujur, Sekolah Saya memperkenalkan pendekatan yang holistik dalam “mengajarkan siswa tentang menjaga nilai kebersihan, kerja sama, jujur, sehingga rencana realisasi program ini dihadirkan dalam bentuk mushola yang ramah anak pun disambut dengan baik oleh ketua komite,” ungkap Kepala SDN Maricaya II. Harapannya, musholla ramah anak ini bisa mengajarkan nilai-nilai selain terkait ibadah ritual, juga belajar bertanggungjawab, jujur, sopan, yang semuanya bisa didapatkan dari salah satu alat permainan SPAK yakni Semai. Ketika agen SPAK memandu sesi bermain Semai, antusiasme luar biasa muncul dari para peserta sosialisasi. Dengan penjelasan dan contoh soal yang mudah dipahami bahkan oleh anak-anak, semua yang hadir sepakat bila Semai diintegrasikan sebagai salah satu alat permainan yang selalu tersedia di mushola dan di ruang kelas, terutama ketika tidak ada jam pelajaran. Salah satu agen SPAK yang hadir kala itu, Ira, bercerita, “ada yang khawatir kalau gurunya berhalangan masuk kelas untuk memandu bermain Semai bagaimana? Apa boleh agen SPAK yang langsung hadir untuk memfasilitasi permainan tersebut?” menanggapi antusiasme tenaga didik yang hadir. Pasca sosialisasi, SDN Maricaya II berencana mengadakan perumusan indikator sekolah jujur yang merupakan turunan dari mushola ramah anak. Kepala SD Maricaya dan Ketua Komite Sekolah berharap bahwa ekosistem sekolah akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu dari kondisi yang kurang kondusif untuk kegiatan belajar mengajar dengan segala keterbatasan layanan dan infrastruktur yang ada. Dengan masuknya program Sekolah Jujur, Sekolah Saya, mereka berharap bahwa siswa-siswi mereka betul-betul bisa mewujudkan nilai-nilai integritas agar yang nantinya bisa ternyatakan, salah satunya melalui kontribusi prestasi seperti selayaknya sekolah lainnya di Kota Makassar.
SPAK Indonesia Sekolah Jujur Sekolah Saya
Berita

Bangun Ekosistem Sekolah Antikorupsi melalui Program “Sekolah Jujur, Sekolah Saya”

Seiring bertambahnya usia, anak-anak diperkenalkan pada kelompok sosial yang lebih besar di luar keluarga, yakni sekolah. Hal ini menjadikan sekolah tidak hanya sebatas tempat untuk menimba ilmu, namun juga rumah kedua bagi generasi penerus bangsa. Keterlibatan pemangku kepentingan dalam lingkungan sekolah mulai dari Kepala Sekolah hingga Guru penting dalam membangun ekosistem sekolah antikorupsi. Melalui penanaman nilai-nilai antikorupsi dalam keseharian yang melibatkan tenaga didik maupun peserta didik, akan menumbuhkan integritas sedari dini. SPAK Indonesia didukung AIPJ2 bergerak bersama sekolah-sekolah melalui program “Sekolah Jujur, Sekolah Saya” untuk menghadirkan ekosistem antikorupsi di sekolah dan menghadirkan sistem pendukung yang berintegritas di lingkungan sekolah sebagai arena tumbuh kembang nilai dan moral generasi penerus bangsa. Peluncuran Program “Sekolah Jujur, Sekolah Saya” yang telah dilaksanakan pada Rabu, 23 Maret 2022 lalu secara resmi mengawali kolaborasi SPAK Indonesia dan sekolah-sekolah mitra untuk membangun ekosistem sekolah antikorupsi. Peluncuran ini dihadiri oleh perwakilan AIPJ2 Dadang Tri Sasongko, Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan Ditjen GTK Dr. Praptono, M.Ed., Direktorat Jejaring Pendidikan KPK RI Ramah Handoko, Walikota Makassar Ir. H. M. Ramdhan Pomanto, Kabid Manajemen GTK Disdik Makassar Pantja Nur Wahidin, Kepala Kemenag Kabupaten Aceh Besar H. Abrar Zym, S.Ag. MH, serta perwakilan sekolah-sekolah mitra yang tersebar di wilayah Aceh, Jakarta, Makassar, Gorontalo, dan Papua. Peluncuran Program “Sekolah Jujur, Sekolah Saya” kali ini mengangkat pentingnya kerjasama multipihak melalui dukungan pemerintah daerah dan jajaran pendidikan. Oleh karena itu, penandatanganan dokumen Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman yang diwakili oleh perwakilan pihak MIN 27 Kabupaten Aceh Besar di bawah Kementerian Agama Kantor wilayah Kabupaten/Kota dan SPAK Indonesia menjadi signifikan. Tak hanya menandai penguatan bagi sekolah-sekolah mitra, penandatanganan MoU juga diharapkan menumbuhkan keinginan sekolah-sekolah lain untuk bergabung dalam gerakan ini, sembari menunjukkan komitmen Pemerintah Daerah dan jajarannya dalam melaksanakan pendidikan antikorupsi di sekolah-sekolah, sebagai bagian dari strategi pencegahan korupsi sejak dini. Dalam sesi pemaparan oleh narasumber, Kepala SD Percontohan PAM Makassar Burhanuddin Talib, S.Pd., M.Pd. dan Kepala MIN 27 Aceh Besar Naswati, S.Ag. mewakili sekolah mitra membawakan beberapa contoh upaya yang sekolah-sekolah di daerah telah lakukan untuk menghadirkan ekosistem sekolah antikorupsi, mulai dari pembentukan Kantin Jujur yang menggunakan sistem kupon dalam bertransaksi, hingga kotak barang hilang. Namun mereka tidak memungkiri bahwa perumusan program sekolah jujur melalui  sebuah ekosistem yang terukur dan dapat dievaluasi tentunya akan sangat membantu staf tenaga didik dalam merancang sistem pendukung yang dapat memfasilitasi peserta didik dalam memahami dan menginternalisasi nilai-nilai antikorupsi. Dengan dukungan dan dampingan yang berkelanjutan dari rekan-rekan Agen SPAK di masing-masing wilayah, harapannya dapat membantu terbangunnya ekosistem sekolah antikorupsi untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang jujur, adil, transparan, dan berintegritas.
Membangun Karakter Guru Memperkuat Karakter Bangsa Program Organisasi Penggerak SPAK Indonesia
Berita Event

Membangun Karakter Guru, Memperkuat Karakter Bangsa

SPAK Indonesia baru saja menyelesaikan rangkaian kegiatan Workshop Program Organisasi Penggerak yang bertajuk “Membangun Karakter Guru, Memperkuat Karakter Bangsa” dengan dukungan dari Kemendikbudristek. Kegiatan yang diikuti oleh 5 sekolah di area Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan dan 5 sekolah di area Kota Makassar berlangsung selama 3 hari di setiap minggunya. Selain memperkenalkan materi seputar tindakan korupsi dan nilai-nilai antikorupsi, para kepala sekolah dan guru dari tiap sekolah juga berkesempatan untuk memainkan langsung games SPAK, serta berlatih menjadi fasilitator game SPAK atau “nyepak” bersama dengan agen-agen SPAK Jakarta dan Makassar. Melalui workshop ini diharapkan Kepala sekolah dan Guru dapat memahami bahwa ranah korupsi bukan hanya mengenai keuangan negara, melainkan juga bingkisan-bingkisan yang secara tidak sadar menyandera objektifitas dan profesionalitas individu manapun, termasuk guru. Agenda lanjutan dari workshop ini adalah para Kepala sekolah dan guru dapat lebih menghidupi nilai-nilai anti korupsi, sehingga dapat memperkuat peradaban bangsa di masa depan. Nantinya, peserta workshop akan menjadi fasilitator ketika “nyepak” di lingkungan kelas maupun di komunitasnya masing-masing sambil mengedukasi nilai-nilai antikorupsi.
Demokreasi Perempuan Agen Perubahan KHub Webinar Vol 1
Berita Event

Demokreasi: Perempuan Agen Perubahan

Tidak sebatas sebuah bentuk sistem pemerintahan, tetapi juga sebagai sebuah konsep, demokrasi mengedepankan keterlibatan atau partisipasi aktif rakyat dalam proses membuat dan memutuskan kebijakan. Pendekatan secara inklusif perlu dihadirkan untuk menjamin keterwakilan suara rakyat secara adil dan setara. Agar tercipta pelayanan publik yang transparan dan akuntabel. Selain dapat memberikan perspektif baru dan perubahan di dalam setiap sektor pemerintahan. Hal inilah yang agen-agen SPAK coba hadirkan melalui berbagai inisiatif kegiatan dan program yang menanamkan nilai antikorupsi, baik di komunitas masing-masing maupun di ranah profesi.  Sepotong cerita perubahan datang dari sisi Indonesia bagian tengah. Tergabung dalam sektor pemerintahan, Andi Wahyuli dipercaya menjabat sebagai Kepala Desa (KaDes) Malari, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Walaupun kini beliau mengemban amanat sebagai pejabat publik, Andi bangga menyandang status agen SPAK. Ia bertekad mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi yang telah didapatkan melalui pelatihan bersama agen-agen SPAK Sulsel lainnya ke dalam aktivitas dan tanggung jawabnya memimpin Desa Malari. Dalam pelaksanaan program-program pembangunan desa dan pemberdayaan perempuan di Desa Malari, Andi memandang pentingnya transparansi dan akuntabilitas untuk membangun kepercayaan publik untuk meningkatkan empati dan partisipasi masyarakat dalam implementasi kegiatan. Oleh karena itu, Andi kemudian menginisiasi suatu program Desa Jujur dengan membiasakan untuk memajang dana desa di depan kantor Kepala Desa sebagai bentuk transparansi kepada warga.  Tak berhenti sampai di situ, Andi memperluas cakupan program yang mengintegrasi nilai-nilai integritas dengan menyentuh isu perkawinan anak yang masih marak terjadi di Desa Malari. Andi lalu menghadirkan inisiatif baru yakni pemberian denda kepada warga yang melakukan perkawinan anak dan termasuk di dalamnya tindakan korupsi melalui Peraturan Desa.  Gaung dampak dari upaya-upaya Andi dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi melalui kebijakan yang transparan dan akuntabel terdengar jauh hingga istana. Sikap integritasnya membawa Andi Wahyuli bersama Kepala Desa terpilih lainnya di Indonesia untuk menerima penghargaan Presiden. Kini di sela-sela kesibukannya sebagai KaDes, Andi kerap diundang sebagai narasumber dalam kegiatan regional dan nasional untuk membagikan pengalamannya mengelola desa dan menciptakan kebijakan yang transparan dan akuntabel. Cerita lainnya datagn dari Kepala Desa Kalepu, Kab. Mamuju, Sulawesi Barat bersama perempuan yang akrab disapa dengan Upe atau Indo Upe. Ia menjadi kepala desa perempuan pertama di Desa Kalepu yang bersemangat untuk menjalankan program-program tentang perempuan dan anak. Setelah dilantik menjadi KaDes, Indo Upe melakukan langkah cepat untuk memenuhi kebutuhan desanya seperti sarana transportasi yang jauh dari berbagai layanan publik bagi warganya. Dilansir dari halopacitan.com, Indo Upe mengatakan, “Saya langsung menyediakan mobil ambulans, karena akses layanan kesehatan sangat jauh. Harus melalui Kab. Mamuju Tengah untuk sampai ke puskesmas.” Indo Upe sangat menunjukkan keberpihakannya kepada perempuan dan anak serta memastikan kelompok rentan untuk dapat turut andil dalam perencanaan untuk anggaran desa. Seharusnya, memang tidak ada hambatan untuk siapapun saat ingin berpartisipasi dalam sistem pemerintahan yang demokratis. Hal tersebut ditunjukkan dari sikap tegas pejabat publik dari kalangan transpuan pertama di Indonesia, Mayora Victoria. Ia telah merancang sejumlah kebijakan untuk pemberdayaan kelompok marjinal di Desa Habi, Kab. Sikka, Nusa Tenggara Timur. Setelah terpilih menjadi bagian dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Mayora Victoria langsung bertindak cepat untuk memberikan dana bantuan kepada 105 keluarga di desanya yang terdampak pandemi. Ia mengelolanya secara transparan melalui buku daftar terobosan kebijakan.   Cerita-cerita perubahan yang diciptakan Agen SPAK pun tidak hanya menjadi rekam jejak untuk Gerakan SPAK itu sendiri, melainkan juga mengonfirmasi bahwa perempuan bisa memiliki peran dalam pemberantasan korupsi melalui kontribusinya dalam posisi kepemimpinan pada sektor administrasi publik. Begitu juga dengan lapisan peran perempuan di ranah sosial yang sama sekali tidak dapat dijadikan suatu alasan untuk meninggalkan peran serta suaranya dalam sistem pemerintahan.  Sebagai upaya untuk memperluas dan memperkuat gerakan antikorupsi, SPAK, KPK, dan AIPJ2 (program Kemitraan Indonesia Australia untuk penegakan hukum dan keadilan) memandang pentingnya membicarakan inklusivitas di dalam gerakan antikorupsi melalui berbagai platform. KHub menjadi salah satu fasilitas dari AIPJ2 yang dimaksimalkan oleh SPAK Indonesia bekerjasama dengan KPK untuk mengonsolidasikan semangat antikorupsi. Ikuti diskusinya di Webinar KHub Vol. 1 Demokreasi: Perempuan Agen Perubahan pada hari Selasa, 5 Oktober 2021 pukul 14.00 WIB/15.00 WITA/16.00 WIT langsung dari Zoom dan YouTube SPAK Indonesia. Daftarkan dirimu sekarang melalui tautan berikut ini: bit.ly/DaftarWebinarKHubVol1. Referensi: https://halopacitan.com/read/kisah-kepala-desa-perempuan-wujudkan-desa-ramah-perempuan-dan-peduli-anak https://regional.kompas.com/read/2020/08/04/13010031/saat-transpuan-menjadi-pejabat-publik-di-sikka-bunda-mayora–berkatilah?page=all