Berita

SEKOLAH JUJUR, SEKOLAH SAYA : SEBUAH UPAYA MEMBANGUN EKOSISTEM ANTIKORUPSI DI LINGKUNGAN SEKOLAH

LATAR BELAKANG Berlandaskan pada hasil studi KPK di tahun 2012-2013 di daerah Jawa Tengah yang menunjukkan bahwa hanya 4% dari orang tua yang mengajarkan kejujuran pada anak-anaknya, maka gerakan Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) dilahirkan dengan tujuan melatih para perempuan yang diharapkan akan menanamkan nilai-nilai antikorupsi menjadi role model antikorupsi dalam keluarga dan lingkungan. Dalam perkembangan gerakan SPAK, tercatat berbagai cerita perubahan yang telah dilakukan para Agen di berbagai daerah, mulai dari perubahan perilaku diri sendiri, keluarga, sampai pada perubahan sistem di tempat kerja. Catatan perubahan yang signifikan adalah mulai tumbuhnya anak-anak Agen SPAK yang memiliki keyakinan kuat terhadap nilai-nilai antikorupsi. Ini membuktikan bahwa keluarga sungguh merupakan lembaga awal di mana anak-anak belajar nilai-nilai integritas yang juga merupakan nilai-nilai antikorupsi Lembaga berikutnya yang berperan besar dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi adalah sekolah. Jika keluarga menjadi tempat pertama anak belajar tentang nilai-nilai integritas, maka sekolah adalah rumah kedua yang memperkuat nilai-nilai tersebut. Sekolah sebagai lembaga pendidikan selayaknya mencerminkan bagaimana nilai-nilai integritas dilaksanakan di segala aspek. SPAK Indonesia telah memulai upaya ini melalui gerakan Guru Pembangun Peradaban (GPP) di tahun 2020, program yang terwujud sebagai hasil kerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya dan Perusahaan-perusahaan Swasta.  Gerakan ini bermula dari keputusan Wali Kota Surabaya saat itu, Ibu Tri Rismaharini, untuk memberlakukan kurikulum antikorupsi di kota Surabaya. Sebagai gerakan yang fokus pada pendidikan antikorupsi, SPAK mendukung keputusan tersebut dan mengajukan usul untuk memulainya dari membentuk guru-guru dan Kepala Sekolah antikorupsi. Hal ini penting karena, seperti juga di dalam keluarga, anak-anak perlu role model antikorupsi di sekolah, sehingga mereka secara sadar berperilaku antikorupsi. Jika proses tidak mulai dari titik ini, kurikulum antikorupsi hanya akan menjadi bahan ajar belaka tanpa disertai terjadinya perubahan. Gerakan GPP diawali dengan pelatihan bagi 350 guru dan kepala sekolah tingkat SD dan SMP dengan tujuan membangun kesadaran tentang pentingnya nilai-nilai antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari agar dapat mencegah perilaku koruptif yang berkembang menjadi tindakan korupsi. Dengan memiliki kesadaran tersebut, para guru dan Kepala Sekolah dapat menghidupkan kurikulum antikorupsi dalam sikap sehari-hari dan menjadi contoh nyata pribadi antikorupsi bagi siswa. Para guru dan Kepala Sekolah dapat membangun ekosistem antikorupsi di sekolah, sehingga pendidikan antikorupsi menyatu dengan seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah. Para guru dan Kepala Sekolah peserta gerakan GPP telah mencatat berbagai perubahan setelah mendapatkan pelatihan dari SPAK Indonesia bersama DAYA LIMA, salah satu perusahaan swasta yang ikut bekerja sama. Dari 350 peserta pelatihan, 98% tahu lebih banyak tentang korupsi, 40% lebih berhati-hati dalam bertindak, 67% menolak gratifikasi, 84% menjalankan nilai-nilai antikorupsi, 31% mendorong perubahan pihak lain. Beberapa perubahan pada siswa adalah meningkatnya kepatuhan pada tata tertib sekolah, berkurangnya anak-anak yang suka nyontek dan berhentinya kebiasaan memberi hadiah pada guru kelas saat ulang tahun dan Hari-hari Raya. Perubahan yang dilakukan para peserta gerakan GPP tersebut, menginspirasi SPAK Indonesia untuk meluaskan dukungan pada guru dan Kepala Sekolah dengan memberikan pendampingan untuk melakukan kegiatan-kegiatan dalam upaya membangun ekosistem sekolah yang antikorupsi. Program tersebut adalah “Sekolah Jujur, Sekolah Saya”. SEKOLAH JUJUR SEKOLAH SAYA – INISIATIF PEMBENTUKAN EKOSISTEM ANTIKORUPSI DI SEKOLAH Program Sekolah Jujur adalah upaya untuk mendampingi sekolah membangun ekosistem antikorupsi. Ini berarti berbagai aspek penyelenggaraan sekolah dilandasi nilai-nilai antikorupsi dan pelaksanaannya dimonitor serta dievaluasi oleh dewan/pimpinan yang berwewenang melakukannya. Beberapa kegiatan yang mendukung pelaksanaan program tersebut di antaranya  adalah : Penggunaan dana BOS/dana sekolah yang dikelola secara akuntabel dan dilaporkan secara transparan pada pemangku kepentingan.Adanya internalisasi 9 nilai antikorupsi dalam berbagai bentuk proses belajar-mengajarAda kode etik untuk para guru, kepala sekolah dan perangkat sekolah untuk tidak menerima hadiah dalam bentuk apapun dari siswa/wali murid, guru kelas tidak memberikan les tambahan pada murid kelasnya, keterbukaan guru dalam menjelaskan hasil belajar siswaAda kantin/kios jujur untuk siswa, guru dan perangkat sekolahAda ruang/lemari barang hilang (Lost and Found) bagi siswa dan guruApresiasi pada siswa dan guru atas kepatuhan terhadap 9 nilai antikorupsiKegiatan lain yang merupakan inisiatif sekolah dan disesuaikan dengan kondisi sekolah. Desain pembentukan Sekolah Jujur Sekolah Saya terdiri dari beberapa tahap : Foundational Activities Di tahap ini SPAK Indonesia melalui agen-agennya mengembangkan kesepakatan dengan sekolah-sekolah sasaran dan pemangku kepentingan. Dukungan pemerintah darah setempat juga merupakan suatu keuntungan untuk menjaga keberlanjutan  serta amplifikasi program Development Activities Tahap ini diisi adalah proses pengembangan kapasitas serta pemantauan implementasi. Kegiatan pertama aalah pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan tentang korupsi dan perilaku antikorupsi serta ketrampilan menjadi fasilitator alat bantu SPAK berupa permainan. Setelah mengikuti pelatihan Kepala Sekolah dan Guru diberikan waktu selama 3 bulan untuk mengimplementasikan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh. Implementasi ini dapat dilakukan bersama siswa di kelas ataupun di luar kelas (ekstra kurikuler), bersama keluarga di rumah atau  bersama kolega di sekolah dan di komunitas.Setelah 3 bulan, mereka dikumpulkan kembali untuk saling berbagi pengalaman dan cerita baik selama masa implementasi. Dalam pertemuan ini mereka akan menyusun rencana kegiatan untuk ditindaklanjuti. Pertemuan kembali ini sangat penting karena dapat membangun kembali semangat kebersamaan dan komitmen untuk terus menginternalisasi nilai-nilai antikorupsi dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Di masa implementasi selama 3 bulan ini pada umumnya muncul kesadaran untuk berubah. Kebiasaan-kebiasaan koruptif yang semula dianggap biasa, mulai ditinggalkan. Setelah pertemuan ini, dengan perilaku yang telah berubah Kepala Sekolah dan Guru mendorong realisasi rencana kegiatan yang telah mereka susun, baik secara individu maupun bersama-sama dengan kolega di satu sekolah. Beberapa peserta mendorong perubahan sistem di sekolahnya, misalnya transparansi anggaran, kode etik sekolah dan sebagainya. Seluruh perubahan yang merupakan outcome program ini didokumentasikan oleh SPAK Indonesia untuk menjadi catatan praktek baik. Sejak awal tahap developmental activities, sekolah-sekolah didampingi oleh beberapa agen SPAK setempat. Mereka menyelenggarakan diskusi dengan tiap-tiap pemanggu kepentingan untuk menjaring masukan kegiatan apa yang dirasa tepat untuk dilakukan di sekolah sebagai langkah awal program. Diskusi seperti ini sekaligus merupakan forum untuk menyatakan pendapat tentang hal-hal yang terjadi di sekolah. Selain itu, para agen SPAK juga memperkenalkan permainan SPAK sebagai alat bantu pendidikan antikorupsi dan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bermain bersama. Para Agen SPAK juga secara berkala membantu sekolah dalam mewujudkan kegiatan-kegiatan yang dipilih serta mengevaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Cerita-cerita perubahan kemudian diamplifikasi melalui media sosial, website atau forum-forum seminar dan diskusi. WILAYAH PEMBENTUKAN SEKOLAH JUJUR, SEKOLAH SAYA SPAK Indonesia menjalankan program ini melalui 2 dukungan dana: Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ2) untuk wilaya target Aceh, Makassar, Gorontalo dan PaPua, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk wilayah target Jakarta dan Makassar. MoU DENGAN DINAS PENDIDIKAN DAN KANWIL KEMENAG SETEMPAT Agen-agen SPAK di Aceh, Makassar, dan Gorontalo berhasil melakukan advokasi pada Dinas Pendidikan (untuk SD Negeri) serta Kantor Wilayah Kementerian Agama (untuk Madrassah Negeri, sehingga terwujudlah MoU antara pemerintah daerah dengan SPAK Indonesia untuk penyelenggaraan program Sekolah Jujur, Sekolah Saya.  Kanwil Kemenag Jayapura sesungguhnya telah bersedia menandatangi MoU, namun karena Ketua Kanwil sedang dinas keluar kota sehingga tidak ditindaklanjuti. Adanya MoU ini membuat sekolah lebih bersemangat karena mendapat dukungan dari pemerintah daerah. INISIATIF-INISIATIF DALAM MEMBANGUN EKOSISTEM ANTIKORUPSI DI BERBAGAI DAERAH. Setelah pelatihan yang diberikan pada Kepala Sekolah dan Guru dan dihadiri juga oleh Komite dan Walimurid, mulailah sekolah memilih kegiatan awal untuk membangun Sekolah Jujur, Sekolah Saya Beberapa sekolah di beberapa daerah memiliki membangun Kantin Jujur. Beberapa yang lain memilih membangun lemari Barang Hilang dengan berbagai nama. Ada pula sekolah yang menambah inisiatif untuk menampilkan transparansi anggaran sekolah, yaitu memasang catatan penggunaan dana sekolah di depan kantor kepala sekolah sehingga dapat dibaca secara terbuka oleh siapa pun. Sekolah lain memilih untuk memberikan apresiasi pada siswa-siwanya berdasarkan kepatuhan mereka dalam menjalankan 9 nilai antikorupsi, dan sekolah memberikan sertifikat sebagai bentuk penghargaan. Yang cukup menantang adalah Kantin Jujur. Inisiatif ini termasuk sulit dilaksanakan karena membutuhkan pemantauan secara rutin dan ketat Semua inisiatif yang diselenggarakan sekolah-sekolah di 5 wilayah tersebut masih merupakan langkah awal untuk benar-benar membangun ekosistem yang antikorupsi. Namun apa yang dilakukan oleh sekolah-sekolah tersebut sungguh memberikan kebanggaan tentang bagaimana sekolah secara nyata melakukan implementasi nilai-nilai antikorupsi. Kenyataan ini juga memberikan harapan bahwa siswa-siswa akan melihat secara nyata bagaimana nilai-nilai antikorupsi diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Tentu saja banyak tantangan yang dihadapi sekolah. Sebuah SD Negeri di Jakarta Selatan yang membangun Kantin Jujur,  seorang siswa tertangkap dari cctv sedang mengambil sejumlah uang dari kotak pembayaran yang diletakkan terbuka di kantin tersebut. Guru langsung memanggil siswa tersebut dan memberikan penjelasan tentang arti nilai kejujuran. Kantin Jujur telah menjadi sarana siswa dan guru untuk sama-sama belajar memahami dan mengaplikasikan nilai kejujuran. Program Sekolah Jujur, Sekolah Saya merupakan program yang menguntungkan kedua belah pihak, baik sekolah maupun agen SPAK. Bagi sekolah jelas ini merupakan upaya pendidikan karakter yang nyata lebih dari sekedar teks dalam buku. Sedangkan bagi Agen SPAK program ini layaknya pelatihan dalam melakukan advokasi pada pihak sekolah dan pemerintah daerah setempat.
Berita

Official Merchandise SPAK & Integritytalk.ID

SPAK Indonesia dan IntegrityTalk.ID datang dengan MERCHANDISE BARU! Dapatkan official merchandise terbaru kami yakni koleksi kaos dan jersey #SPAK dan #ITalk. Untuk jenis kaos, tersedia juga variasi lengan panjang. Untuk jersey, hanya ada jenis lengan pendek ya. Cek tabel di bawah ini untuk ukuran kaos/jersey: Pre-Order dibuka hingga Senin, 15 Agustus 2022. Untuk pemesanan, silakan ikuti panduan di bawah ini: Hubungi WA 08113042404 dengan format pemesanan sebagai berikut: Nama Lengkap:Alamat Lengkap Pengiriman:Nomor HP:Jenis Kaos:Pilih salah satu: Lengan Panjang/Lengan PendekUkuran:Jumlah: Admin akan membalas dengan total harga kaos + ongkir, dan rekening pembayaran.Lakukan pembayaran dan lampirkan bukti pembayaran kepada admin.Setelah diverifikasi oleh admin, merchandise #SPAK dan #ITalk mu akan segera dikirim paling lambat 7 hari setelah pembayaran. Yuk koleksi kaos dan jersey-nya sekarang, sebelum kehabisan!
Sosialisasi SDN Maricaya II
Berita

Libatkan Multi Pihak, SDN Maricaya II Nyatakan Ekosistem Sekolah Antikorupsi melalui Mushola Ramah Anak

Pembangunan ekosistem sekolah antikorupsi nyatanya tidak cukup hanya melibatkan siswa-siswi dan aktor-aktor tenaga pendidik dalam lingkungan sekolah. Karena proses pendidikan tidak berhenti ketika jam sekolah berakhir, namun pula mengiringi siswa-siswi ketika kembali ke rumah dan masyarakat. Oleh sebab itu, SDN Maricaya II yang juga merupakan sekolah dampingan dalam program “Sekolah Jujur Sekolah Saya” berinisiatif untuk mengundang seluruh pihak yakni orang tua, guru, komite sekolah, dan masyarakat yang diwakili oleh RT dan RW dalam sosialisasi program yang diselenggarakan oleh SPAK Indonesia dan Kemdikbudristek.  Pelibatan pemangku kepentingan di luar lingkungan sekolah ini salah satunya didasari oleh relasi baik antara sekolah, RT dan RW serta komite sekolah dalam dinamika bermasyarakat sehari-harinya. Sehingga, ketika Kepala SDN Maricaya II meminta diadakannya sosialisasi oleh pihak SPAK, inisiatif untuk melibatkan Komite Sekolah, RT, dan RW pun disambut baik. Dalam sosialisasi yang dilaksanakan pada 13 Juni 2022 ini, para peserta menyambut baik rancangan program dalam membangun lingkungan sekolah antikorupsi. SD Maricaya II yang memiliki citra sebagai sekolah yang “kurang dikenal”, mungkin karena lokasinya yang agak tersembunyi, ditambah dengan kondisi bangunan sekolah yang cenderung memprihatinkan dengan kondisi bangku-bangku rusak dan menumpuk.  Mendengar bagaimana program Sekolah Jujur, Sekolah Saya memperkenalkan pendekatan yang holistik dalam “mengajarkan siswa tentang menjaga nilai kebersihan, kerja sama, jujur, sehingga rencana realisasi program ini dihadirkan dalam bentuk mushola yang ramah anak pun disambut dengan baik oleh ketua komite,” ungkap Kepala SDN Maricaya II. Harapannya, musholla ramah anak ini bisa mengajarkan nilai-nilai selain terkait ibadah ritual, juga belajar bertanggungjawab, jujur, sopan, yang semuanya bisa didapatkan dari salah satu alat permainan SPAK yakni Semai. Ketika agen SPAK memandu sesi bermain Semai, antusiasme luar biasa muncul dari para peserta sosialisasi. Dengan penjelasan dan contoh soal yang mudah dipahami bahkan oleh anak-anak, semua yang hadir sepakat bila Semai diintegrasikan sebagai salah satu alat permainan yang selalu tersedia di mushola dan di ruang kelas, terutama ketika tidak ada jam pelajaran. Salah satu agen SPAK yang hadir kala itu, Ira, bercerita, “ada yang khawatir kalau gurunya berhalangan masuk kelas untuk memandu bermain Semai bagaimana? Apa boleh agen SPAK yang langsung hadir untuk memfasilitasi permainan tersebut?” menanggapi antusiasme tenaga didik yang hadir. Pasca sosialisasi, SDN Maricaya II berencana mengadakan perumusan indikator sekolah jujur yang merupakan turunan dari mushola ramah anak. Kepala SD Maricaya dan Ketua Komite Sekolah berharap bahwa ekosistem sekolah akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu dari kondisi yang kurang kondusif untuk kegiatan belajar mengajar dengan segala keterbatasan layanan dan infrastruktur yang ada. Dengan masuknya program Sekolah Jujur, Sekolah Saya, mereka berharap bahwa siswa-siswi mereka betul-betul bisa mewujudkan nilai-nilai integritas agar yang nantinya bisa ternyatakan, salah satunya melalui kontribusi prestasi seperti selayaknya sekolah lainnya di Kota Makassar.
SPAK Indonesia Sekolah Jujur Sekolah Saya
Berita

Bangun Ekosistem Sekolah Antikorupsi melalui Program “Sekolah Jujur, Sekolah Saya”

Seiring bertambahnya usia, anak-anak diperkenalkan pada kelompok sosial yang lebih besar di luar keluarga, yakni sekolah. Hal ini menjadikan sekolah tidak hanya sebatas tempat untuk menimba ilmu, namun juga rumah kedua bagi generasi penerus bangsa. Keterlibatan pemangku kepentingan dalam lingkungan sekolah mulai dari Kepala Sekolah hingga Guru penting dalam membangun ekosistem sekolah antikorupsi. Melalui penanaman nilai-nilai antikorupsi dalam keseharian yang melibatkan tenaga didik maupun peserta didik, akan menumbuhkan integritas sedari dini. SPAK Indonesia didukung AIPJ2 bergerak bersama sekolah-sekolah melalui program “Sekolah Jujur, Sekolah Saya” untuk menghadirkan ekosistem antikorupsi di sekolah dan menghadirkan sistem pendukung yang berintegritas di lingkungan sekolah sebagai arena tumbuh kembang nilai dan moral generasi penerus bangsa. Peluncuran Program “Sekolah Jujur, Sekolah Saya” yang telah dilaksanakan pada Rabu, 23 Maret 2022 lalu secara resmi mengawali kolaborasi SPAK Indonesia dan sekolah-sekolah mitra untuk membangun ekosistem sekolah antikorupsi. Peluncuran ini dihadiri oleh perwakilan AIPJ2 Dadang Tri Sasongko, Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan Ditjen GTK Dr. Praptono, M.Ed., Direktorat Jejaring Pendidikan KPK RI Ramah Handoko, Walikota Makassar Ir. H. M. Ramdhan Pomanto, Kabid Manajemen GTK Disdik Makassar Pantja Nur Wahidin, Kepala Kemenag Kabupaten Aceh Besar H. Abrar Zym, S.Ag. MH, serta perwakilan sekolah-sekolah mitra yang tersebar di wilayah Aceh, Jakarta, Makassar, Gorontalo, dan Papua. Peluncuran Program “Sekolah Jujur, Sekolah Saya” kali ini mengangkat pentingnya kerjasama multipihak melalui dukungan pemerintah daerah dan jajaran pendidikan. Oleh karena itu, penandatanganan dokumen Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman yang diwakili oleh perwakilan pihak MIN 27 Kabupaten Aceh Besar di bawah Kementerian Agama Kantor wilayah Kabupaten/Kota dan SPAK Indonesia menjadi signifikan. Tak hanya menandai penguatan bagi sekolah-sekolah mitra, penandatanganan MoU juga diharapkan menumbuhkan keinginan sekolah-sekolah lain untuk bergabung dalam gerakan ini, sembari menunjukkan komitmen Pemerintah Daerah dan jajarannya dalam melaksanakan pendidikan antikorupsi di sekolah-sekolah, sebagai bagian dari strategi pencegahan korupsi sejak dini. Dalam sesi pemaparan oleh narasumber, Kepala SD Percontohan PAM Makassar Burhanuddin Talib, S.Pd., M.Pd. dan Kepala MIN 27 Aceh Besar Naswati, S.Ag. mewakili sekolah mitra membawakan beberapa contoh upaya yang sekolah-sekolah di daerah telah lakukan untuk menghadirkan ekosistem sekolah antikorupsi, mulai dari pembentukan Kantin Jujur yang menggunakan sistem kupon dalam bertransaksi, hingga kotak barang hilang. Namun mereka tidak memungkiri bahwa perumusan program sekolah jujur melalui  sebuah ekosistem yang terukur dan dapat dievaluasi tentunya akan sangat membantu staf tenaga didik dalam merancang sistem pendukung yang dapat memfasilitasi peserta didik dalam memahami dan menginternalisasi nilai-nilai antikorupsi. Dengan dukungan dan dampingan yang berkelanjutan dari rekan-rekan Agen SPAK di masing-masing wilayah, harapannya dapat membantu terbangunnya ekosistem sekolah antikorupsi untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang jujur, adil, transparan, dan berintegritas.
Membangun Karakter Guru Memperkuat Karakter Bangsa Program Organisasi Penggerak SPAK Indonesia
Berita Event

Membangun Karakter Guru, Memperkuat Karakter Bangsa

SPAK Indonesia baru saja menyelesaikan rangkaian kegiatan Workshop Program Organisasi Penggerak yang bertajuk “Membangun Karakter Guru, Memperkuat Karakter Bangsa” dengan dukungan dari Kemendikbudristek. Kegiatan yang diikuti oleh 5 sekolah di area Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan dan 5 sekolah di area Kota Makassar berlangsung selama 3 hari di setiap minggunya. Selain memperkenalkan materi seputar tindakan korupsi dan nilai-nilai antikorupsi, para kepala sekolah dan guru dari tiap sekolah juga berkesempatan untuk memainkan langsung games SPAK, serta berlatih menjadi fasilitator game SPAK atau “nyepak” bersama dengan agen-agen SPAK Jakarta dan Makassar. Melalui workshop ini diharapkan Kepala sekolah dan Guru dapat memahami bahwa ranah korupsi bukan hanya mengenai keuangan negara, melainkan juga bingkisan-bingkisan yang secara tidak sadar menyandera objektifitas dan profesionalitas individu manapun, termasuk guru. Agenda lanjutan dari workshop ini adalah para Kepala sekolah dan guru dapat lebih menghidupi nilai-nilai anti korupsi, sehingga dapat memperkuat peradaban bangsa di masa depan. Nantinya, peserta workshop akan menjadi fasilitator ketika “nyepak” di lingkungan kelas maupun di komunitasnya masing-masing sambil mengedukasi nilai-nilai antikorupsi.
Demokreasi Perempuan Agen Perubahan KHub Webinar Vol 1
Berita Event

Demokreasi: Perempuan Agen Perubahan

Tidak sebatas sebuah bentuk sistem pemerintahan, tetapi juga sebagai sebuah konsep, demokrasi mengedepankan keterlibatan atau partisipasi aktif rakyat dalam proses membuat dan memutuskan kebijakan. Pendekatan secara inklusif perlu dihadirkan untuk menjamin keterwakilan suara rakyat secara adil dan setara. Agar tercipta pelayanan publik yang transparan dan akuntabel. Selain dapat memberikan perspektif baru dan perubahan di dalam setiap sektor pemerintahan. Hal inilah yang agen-agen SPAK coba hadirkan melalui berbagai inisiatif kegiatan dan program yang menanamkan nilai antikorupsi, baik di komunitas masing-masing maupun di ranah profesi.  Sepotong cerita perubahan datang dari sisi Indonesia bagian tengah. Tergabung dalam sektor pemerintahan, Andi Wahyuli dipercaya menjabat sebagai Kepala Desa (KaDes) Malari, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Walaupun kini beliau mengemban amanat sebagai pejabat publik, Andi bangga menyandang status agen SPAK. Ia bertekad mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi yang telah didapatkan melalui pelatihan bersama agen-agen SPAK Sulsel lainnya ke dalam aktivitas dan tanggung jawabnya memimpin Desa Malari. Dalam pelaksanaan program-program pembangunan desa dan pemberdayaan perempuan di Desa Malari, Andi memandang pentingnya transparansi dan akuntabilitas untuk membangun kepercayaan publik untuk meningkatkan empati dan partisipasi masyarakat dalam implementasi kegiatan. Oleh karena itu, Andi kemudian menginisiasi suatu program Desa Jujur dengan membiasakan untuk memajang dana desa di depan kantor Kepala Desa sebagai bentuk transparansi kepada warga.  Tak berhenti sampai di situ, Andi memperluas cakupan program yang mengintegrasi nilai-nilai integritas dengan menyentuh isu perkawinan anak yang masih marak terjadi di Desa Malari. Andi lalu menghadirkan inisiatif baru yakni pemberian denda kepada warga yang melakukan perkawinan anak dan termasuk di dalamnya tindakan korupsi melalui Peraturan Desa.  Gaung dampak dari upaya-upaya Andi dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi melalui kebijakan yang transparan dan akuntabel terdengar jauh hingga istana. Sikap integritasnya membawa Andi Wahyuli bersama Kepala Desa terpilih lainnya di Indonesia untuk menerima penghargaan Presiden. Kini di sela-sela kesibukannya sebagai KaDes, Andi kerap diundang sebagai narasumber dalam kegiatan regional dan nasional untuk membagikan pengalamannya mengelola desa dan menciptakan kebijakan yang transparan dan akuntabel. Cerita lainnya datagn dari Kepala Desa Kalepu, Kab. Mamuju, Sulawesi Barat bersama perempuan yang akrab disapa dengan Upe atau Indo Upe. Ia menjadi kepala desa perempuan pertama di Desa Kalepu yang bersemangat untuk menjalankan program-program tentang perempuan dan anak. Setelah dilantik menjadi KaDes, Indo Upe melakukan langkah cepat untuk memenuhi kebutuhan desanya seperti sarana transportasi yang jauh dari berbagai layanan publik bagi warganya. Dilansir dari halopacitan.com, Indo Upe mengatakan, “Saya langsung menyediakan mobil ambulans, karena akses layanan kesehatan sangat jauh. Harus melalui Kab. Mamuju Tengah untuk sampai ke puskesmas.” Indo Upe sangat menunjukkan keberpihakannya kepada perempuan dan anak serta memastikan kelompok rentan untuk dapat turut andil dalam perencanaan untuk anggaran desa. Seharusnya, memang tidak ada hambatan untuk siapapun saat ingin berpartisipasi dalam sistem pemerintahan yang demokratis. Hal tersebut ditunjukkan dari sikap tegas pejabat publik dari kalangan transpuan pertama di Indonesia, Mayora Victoria. Ia telah merancang sejumlah kebijakan untuk pemberdayaan kelompok marjinal di Desa Habi, Kab. Sikka, Nusa Tenggara Timur. Setelah terpilih menjadi bagian dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Mayora Victoria langsung bertindak cepat untuk memberikan dana bantuan kepada 105 keluarga di desanya yang terdampak pandemi. Ia mengelolanya secara transparan melalui buku daftar terobosan kebijakan.   Cerita-cerita perubahan yang diciptakan Agen SPAK pun tidak hanya menjadi rekam jejak untuk Gerakan SPAK itu sendiri, melainkan juga mengonfirmasi bahwa perempuan bisa memiliki peran dalam pemberantasan korupsi melalui kontribusinya dalam posisi kepemimpinan pada sektor administrasi publik. Begitu juga dengan lapisan peran perempuan di ranah sosial yang sama sekali tidak dapat dijadikan suatu alasan untuk meninggalkan peran serta suaranya dalam sistem pemerintahan.  Sebagai upaya untuk memperluas dan memperkuat gerakan antikorupsi, SPAK, KPK, dan AIPJ2 (program Kemitraan Indonesia Australia untuk penegakan hukum dan keadilan) memandang pentingnya membicarakan inklusivitas di dalam gerakan antikorupsi melalui berbagai platform. KHub menjadi salah satu fasilitas dari AIPJ2 yang dimaksimalkan oleh SPAK Indonesia bekerjasama dengan KPK untuk mengonsolidasikan semangat antikorupsi. Ikuti diskusinya di Webinar KHub Vol. 1 Demokreasi: Perempuan Agen Perubahan pada hari Selasa, 5 Oktober 2021 pukul 14.00 WIB/15.00 WITA/16.00 WIT langsung dari Zoom dan YouTube SPAK Indonesia. Daftarkan dirimu sekarang melalui tautan berikut ini: bit.ly/DaftarWebinarKHubVol1. Referensi: https://halopacitan.com/read/kisah-kepala-desa-perempuan-wujudkan-desa-ramah-perempuan-dan-peduli-anak https://regional.kompas.com/read/2020/08/04/13010031/saat-transpuan-menjadi-pejabat-publik-di-sikka-bunda-mayora–berkatilah?page=all
Peluncuran IntegrityTalk.id Forum Komunitas Pemuda Indonesia Antikorupsi – SPAK Indonesia AIPJ 2
Berita

Ajak Pemuda Bicara Integritas, IntegrityTalk.id Hadir sebagai Forum Kolaborasi Komunitas Muda Antikorupsi

Bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-76 pada hari Selasa, 17 Agustus 2021, IntegrityTalk.id resmi meluncur dengan menggandeng SPAK Muda, Kosmik UI, GeRAK Aceh, SAKSI Gorontalo, Leaders Institute, SAKA Aceh, LSKP, dan Tapele sebagai kolaborator.  Gerakan IntegrityTalk.id mewadahi anak-anak muda yang ingin berperan dalam pemberantasan korupsi dengan berlandaskan pada kesadaran akan pentingnya nilai-nilai antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kesadaran ini mereka dapat melakukan perubahan dimulai dari diri sendiri, dan selanjutnya pada lingkungan yang lebih luas. Desain gerakan ini sama dengan gerakan SPAK dan diharapkan dapat mencatat berbagai perubahan  yang berkelanjutan, seperti yang telah dilakukan juga oleh banyak Agen SPAK di Indonesia. Gerakan IntegrityTalk.id diinisiasi oleh SPAK Indonesia dengan dukungan Australia Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ 2). Diluncurkan bersama sebuah webinar dengan tema “Anti-corruption is the New Blood Type”, IntegrityTalk.id diharapkan menjadi wadah bagi agen-agen perubahan muda yang menginternalisasi nilai antikorupsi sebagaimana darah mengalir dalam tubuh, seperti diungkapkan Direktur SPAK Indonesia Maria Kresentia dalam sambutan yang disampaikan. Team Leader AIPJ 2 Craig Ewers menyampaikan pesan senada, bahwa sekarang adalah waktunya anak muda untuk beraksi, menginisiasi kolaborasi aksi-aksi sosial dan menggunakan sumber daya yang tersedia, terutama melalui dukungan program-program AIPJ 2. Dalam paparannya sebagai salah satu narasumber, Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil turut mengungkapkan dukungannya kepada generasi muda, khususnya komunitas muda yang tergabung dalam IntegrityTalk.id.  Ia berpesan agar pemuda secara aktif mengambil kesempatan berkolaborasi dengan banyak pihak, termasuk pemerintah provinsi Jawa Barat, dalam menyelenggarakan gerakan-gerakan sosial di daerah.  Ridwan Kamil juga berpesan, kejengkelan akibat hal-hal yang dianggap tidak sesuai dengan harapan, sebaiknya disalurkan menjadi energi untuk melakukan perbaikan dan perubahan.  Anak muda perlu memastikan bahwa Indonesia masa depan tidak lagi dikotori korupsi. Untuk itu, mereka perlu membangun kolaborasi untuk bersama-sama mewujudkan kepastian. Melalui IntegrityTalk.id kesempatan kolaborasi itu terbuka untuk anak-anak muda yang ingin mendapat solusi  yang kreatif, inklusif, terbuka, dan berintegritas untuk mengalirkan “darah” baru yang bersih dari korupsi demi masa depan yang lebih baik. Jangan lewatkan kegiatan-kegiatan seru IntegrityTalk.Id dan mulai bergabung dengan komunitas-komunitas muda antikorupsi lainnya dengan mengunjungi website: integritytalk.id atau kanal media sosial IntegrityTalk.id di FB, IG, TikTok dan YouTube. Mulai dengan #BicaraIntegritas. (25/08/2021)
Berita

GURU PEMBANGUN PERADABAN – Kolaborasi untuk wujudkan generasi antikorupsi

Tanggal 5 Desember 2019 adalah sebuah hari yang pantas dicatat sebagai momen penting, karena merupakan hari diluncurkannya program Guru Pembangun Peradaban, karya kolaborasi Pemerintah Kota Surabaya, SPAK Indonesia dan pihak swasta: PT DayaLima, PT Paragon Technology & Innovation, PT Semen Indonesia, Bank Mandiri. Kolaborasi ini merespon rencana Walikota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini, untuk menjalankan kurikulum antikorupsi sebagai bagian dari pendidikan karakter untuk SD dan SMP di kota Surabaya. Pendidikan karakter ini juga merupakan hal yang ditekankan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, dalam salah satu pidatonya setelah dilantik. Untuk menghasilkan siswa berkarakter kuat yang antikorupsi, peran guru lebih dari pengajar yang mengajar berdasarkan kurikulum yang ada, namun juga harus menjadi pendidik yang memberi contoh bagi siswanya. Karena itu, dalam program ini akan diadakan pelatihan bagi 1.000 guru yang memberikan pemahaman mengenai perilaku antikorupsi dan mendorong kesadaran untuk berubah serta menunjukkannya dalam sikap sehari-hari. Pelatihan akan dibagi menjadi 20 angkatan yang masing-masing diikuti oleh 50 guru. Dalam pelatihan selama 4 hari tersebut para guru akan diberikan pemahaman tentang delik korupsi, penyadaran tentang perilaku koruptif dalam keseharian, Kolaborasi ini merupakan wujud dari visi bersama yaitu membangun generasi antikorupsi penerus bangsa. Dimulai dari Surabaya dan diharapkan dapat dilakukan juga di daerah-daerah lain di Indonesia dengan menggandeng semakin banyak pihak untuk terlibat. Semakin banyak pihak bergandeng tangan dalam program ini, semakin besar optimisme kita akan lahirnya generasi penerus bangsa yang berkarakter antikorupsi yang kuat dan siap membangun Indonesia yang bebas dari korupsi.
Berita

KELAS KOLABORASI SPAK DALAM TEMU PENDIDIK NUSANTARA 2019

Temu Pendidik Nusantara 2019 berlangsung meriah. Agenda tahunan yang selalu dinantikan oleh para pendidik. Tahun ini diselenggarakan di Sekolah Cikal, Jakarta dan dihadiri oleh pendidik dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka bertemu untuk berbagi informasi praktik baik, mengembangkan kompetensi, dan membangun kolaborasi. SPAK ikut berpartisipasi dalam kelas kolaborasi yang berlangsung selama 1 jam. Kegiatan ini dihadiri guru dan relawan yang berasal dari berbagai daerah, seperti Klaten, Blora, Banjarnegara, Kudus, Magelang, Semarang, Solo, Tuban, Malang, Surabaya, Sukabumi, Lampung, NTB, Gowa, Pinrang, dan Makassar. Kelas kolaborasi difasilitasi oleh Dini Andrini, SPAK Indonesia dan Rita Sinring, Agen SPAK Jakarta. Diawali pemaparan singkat tentang SPAK dan dilanjutkan dengan simulasi games dalam menyebarkan nilai-nilai anti korupsi. Peserta begitu antusias mengikuti kelas ini. Vitriya, sapaan akrab salah satu guru dari Klaten, ternyata begitu lama menantikan kelas ini. “Jujur, materi dari SPAK adalah materi utama yang saya tunggu dan menjadi semangat saya berpetualang dari Klaten menuju Jakarta. Saya bersyukur, walaupun waktu penyampaian singkat namun materi tetap kece ditambah lagi dipandu oleh mbak Dini dan mbak Rita yang begitu ramah dan luwes. Saya makin memiliki informasi banyak terkait tentang penanaman karakter nilai baik”. Yang menambah keseruan kelas ini, Erni, guru dari Makassar, mengungkapkan keinginannya untuk segera bergerak dan mendapatkan games SPAK, “Materi SPAK sangat dibutuhkan di kalangan pelajar, karena banyak sekali miskonsepsi yang sering terjadi dalam lingkungan pelajar dan masyarakat. Kadang sulit membedakan yang mana korupsi, gratifikasi ataupun hadiah. Sepanjang materi ini berlangsung, saya sangat antusias mengikuti karena saya berharap bisa bergabung dan turut andil dalam komunitas ini, begitu katanya, dengan wajah penuh semangat. Semangat perubahan, mampu menembus ruang dan waktu …
Berita

Tidak ada hambatan bagi Agen SPAK Disabilitas untuk menjadi Agen Perubahan

Dwi Rahayu adalah seorang Agen SPAK tuli dari Yogyakarta. Sejak ikut pelatihan SPAK untuk disabilitas tahun 2017, Dwi selalu membawa permainan SPAK dan mengajak rekan-rekan tuli lain untuk belajar nilai-nilai antikorupsi sambil bermain setiap kali ada kesempatan. Dwi terlibat aktif saat SPAK menyusun permainan dalam bentuk komik khusus bagi orang-orang tuli. Namun ternyata Dwi tetap dapat memandu permainan bersama rekan-rekan tuli walaupun tidak menggunakan permainan khusus untuk mereka. Dalam setiap pertemuan bersama rekan-rekan tuli lainnya, Dwi selalu mencari kesempatan untuk membuka permainan dan langsung mengajak semua yang hadir bermain sambil belajar, seperti pada hari Minggu 20 Oktober 2019 di Car Free Day Jalan Jendral Sudirman, Yogyakarta, dalam kegiatan Pengurangan Resiko Bencana. Ia kerap mengeluh, betapa banyak rekan-rekannya yang tidak sadar bahwa mereka setiap hari melakukan perilaku koruptif. Tapi Dwi tidak pernah putus asa, ia yakin bahwa sekecil apa pun upaya yang ia lakukan, suatu hari pasti akan memberikan sumbangsih bagi terciptanya Indonesia yang bebas dari korupsi. #antikorupsiuntuksemua