Berita Event

SPAK BICARA DI SIDE EVENT ACWG G20 INDIA,26 MEI 2023

Forum Anti-corruption Working Group G20 India mengundang SPAK Indonesia untuk bicara dalam side event bertema “Gender and Corruption”, yang diselenggarakan tanggal 26 Mei 2023 di Hotel Westin Resort & Spa Uttarakhand, Rishikesh, India. Undangan yang datang mendadak ini semula meminta SPAK Indonesia mengirim video sepanjang 4 menit yang menjelaskan kegiatan SPAK dalam menggerakan perempuan ikut dalam pencegahan korupsi. Melalui email pada panitia, SPAK menjelaskan bahwa saat ini sedang mengembangkan fokus pada korupsi sebagai penyebab kejahatan terhadap perempuan. Balasan email tersebut, justru mengundang SPAK untuk hadir langsung dalam side event tersebut dan memaparkan apa saja yang telah dilakukan SPAK dalam pencegahan korupsi, termasuk korupsi yang berdampak pada kekerasan terhadap perempuan. Seluruh pembiayaan wakil dari SPAK Indonesia ditanggung oleh pemerintah India sebagai penyelenggara G20. Setelah melalui pengurusan visa yang cukup rumit, karena terbatasnya waktu, maka pada tanggal 24 Mei 2023, Maria Kresentia, sebagai direktur, bersama Judhi Kristantini sebagai co-founder berangkat ke Uttarakhand, India untuk mewakili SPAK Indonesia. Side Event yang berupa talkshow tersebut dibuka oleh Menteri Luar Negeri India, Ibu Meenakshi Lekhi dan diisi beberapa pembicara, yaitu Valentina M. Donini dari Open Government Partnership Multi-stake holder Forum, Itali, delegasi dari Afrika, Sonika Kanojia dan Rajni Rawat, perwakilan dari program pemberdayaan perempuan pemerintah India, Brigitte Strobel-Shaw, ketua bidang Corruption and Economic Crime UNODC serta Maria Kresentia, Direktur SPAK Indonesia. Menteri Luar Negeri India dalam sambutannya menjelaskan program pemerintah India dalam meningkatkan pemberdayaan pada perempuan, namun pelaksanaannya terhalang oknum-oknum korup yang membawa uang ke luar India yang seharusnya dapat mendanai kesehatan lebih banyak untuk perempuan dan keluarganya. Valentina M. Donini memaparkan bahwa perempuan menderita lebih banyak sebagai korban korupsi, diantaranya karena adanya sextortion yang sulit dibuktikan karena timbulnya victim blaming. Disamping itu, Donini juga mengatakan bahwa perempuan seringkali menjadi lebih defensif terhadap korupsi karena mereka ingin menekan akibat yang mereka rasakan. Sistem politik yang melibatkan lebih banyak perempuan akan dapat mengurangi korupsi. Karena itu strategi pencegahan korupsi perlu menekankan kesetaraan jender sebagai upaya memberi peluang lebih besar pada perempuan untuk ikut di dalamnya. Delegasi dari Afrika menyatakan setuju bahwa perempuan adalah pihak yang paling dirugikan oleh korupsi. Hal lain yang dikemukakannya adalah perlunya data tentang jumlah perempuan dibanding laki-laki yang melakukan korupsi serta jenis yang dilakukan masing-masing untuk dapat melakukan intervensi yang tepat.  Ia juga menjelaskan pentingnya memberikan pelatihan pada petugas pelayanan tentang pelayanan publik berbasis jender. Sonika Kanojia dan Rajni Rawat, yang mewakili perempuan India dalam program pemberdayaan perempuan yang digagas pemerintah India, menceritakan perjalanan mereka membangun UMKM yang mandiri dari nol hingga berhasil mempunyai beberapa karyawan. Mewakili SPAK Indonesia, Maria Kresentia menceritakan perjalanan SPAK sejak awal berdiri sebagai gerakan sosial hingga menjadi sebuah organisasi yang mendiri. Perjalanan SPAK adalah rangkaian cerita perempuan dari berbagai latar belakang dari 34 provinsi yang bergerak ikut dalam pencegahan korupsi menggunakan alat bantu berupa permainan dan telah melakukan berbagai perubahan di institusi masing-masing. Maria Kresentia juga menjelaskan bahwa saat ini SPAK meluaskan area fokusnya pada korupsi yang menimbulkan tindak kejahatan terhadap perempuan, seperti perkawinan anak dan perdagangan orang. Penelitian tentang korupsi dalam perdagangan orang di Provinsi Sulawesi Selatan yang telah dilakukan SPAK Indonesia, saat ini telah menjadi materi advokasi untuk mendorong regulasi baru Tindak Pidana Perdaganan Orang yang memasukkan korupsi sebagai salah satu faktor yang memfasilitasi kejahatan tersebut. Paparan Maria Kresentia menggambarkan, betapa apa yang telah dilakukan agen-agen SPAK merupakan tindakan pencegahan korupsi yang nyata dan berdampak. Seusai talkshow tersebut Ibu Meenakshi Lekhi selaku Menteri Luar Negeri India, memberi selamat pada SPAK Indonesia dan mengutarakan kekagumannya pada gerakan perempuan di Indonesia yang telah menunjukkan dampak nyata dalam pencegahan korupsi. Diundangnya SPAK Indonesia dalam side event ACWG G20 India ini membuktikan, bahwa apa yang dilakukan para agen SPAK dalam pencegahan korupsi telah diakui forum internasional dan dapat menjadi best practice bagi gerakan perampuan di negara lain.
Event

Membangun Budaya Antikorupsi sejak Dini melalui Program Organisasi Penggerak Kemendikbud Ristek

Program Organisasi Penggerak dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (POP Kemendikbud Ristek) merupakan kesempatan bagi SPAK Indonesia untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi di sekolah dengan menjadikan guru serta Kepala sekolah sebagai role model (contoh nyata) dalam kegiatan belajar-mengajar sehari-hari. SPAK merancang rangkaian aktivitas dalam bentuk penguatan kapasitas yang dilakukan secara daring. SPAK menyasar 15 guru dan kepala sekolah di Jakarta dan 15 guru serta kepala sekolah di Makassar dalam pelatihan POP. Adapun tujuan dari peningkatan kapasitas ini ialah membangun karakter guru dan kepala sekolah sebagai tenaga didik yang berperilaku antikorupsi, sehingga dapat mendorong terwujudnya ekosistem sekolah yang antikorupsi. Selain itu, dalam pelatihan POP Kemendikbud Ristek ini SPAK Indonesia juga mengajarkan, cara belajar-mengajar alternatif yang interaktif dan kreatif bagi tenaga didik dalam rangka menghidupkan pendidikan nilai-nilai antikorupsi.  Pelaksanaan POP Kemendikbud Ristek oleh SPAK Indonesia memiliki tiga aktivitas yang meliputi sosialisasi kegiatan, kegiatan Training of Trainer (TOT), dan pasca TOT. Aktivitas pertama telah diadakan pada 12 Oktober 2021 melalui daring yang diikuti oleh guru-guru dari sekolah di Jakarta dan Makassar. Adapun sekolah-sekolah yang terlibat meliputi SDN Mampang 05 Jakarta Selatan, SDN Pancoran 01 Pagi Jakarta Selatan, SDN Menteng 01 Pagi Jakarta Pusat, SDN Menteng 03 Jakarta Pusat, SDS Santa Ursula Jakarta Pusat, SD INPRES Unggulan Toddopuli Kota Makassar, SD Negeri Bawakaraeng I Kota Makassar, SD Negeri Bara-Baraya 1, SD Unggulan BTN Pemda, dan SD Negeri Maricaya 2.  Aktivitas kedua ialah TOT daring bersama 15 tenaga didik dari sekolah dasar negeri di Jakarta pada 20-22 Oktober 2021 dan 27-29 Oktober 2021 bersama tenaga didik dari daerah intervensi Makassar. Dalam tiga hari kegiatan, para tenaga didik diberikan pemahaman tentang Membanung Budaya Antikorupsi, kemudian sesi refleksi, dan berlatih menjadi fasilitator belajar dengan menggunakan Game SPAK. Sebagai praktik langsung, para tenaga didik diberikan kesempatan untuk membuat video yang menggambarkan diri mereka sedang mengajarkan materi antikorupsi melalui permainan dari SPAK. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan pengetahuan hingga pengalaman bersama tentang materi pembelajaran dari kegiatan POP Kemendikbud Ristek. Di akhir sesi pelatihan, para guru memberikan refleksi berupa kesan-kesan yang didapatkan. Seperti menurut Ibu Siti Millatina Shrothi, seorang guru dari SDN Pela Mampang 05 Jakarta Selatan mengatakan, “POP SPAK memberikan banyak informasi dan pengetahuan baru mengenai nilai-nilai antikorupsi yang ternyata dekat dengan kehidupan sehari-hari. Kami (para guru peserta TOT) berencana akan memainkan permainan-permainan ini di lain hari dan akan memperkenalkan permainan ini kepada peserta didik.” Kesan menarik lainnya datang dari Kepala SDS Santa Ursula, Bpk. Yohanes Mulyasunarna yang menuliskan, “Adanya simulasi tentang materi yang didapat selama workshop, bagus untuk mempertajam pemahaman materi yang didapat, dan ini menyenangkan.” Refleksi lain datang dari peserta TOT di Makassar. Bpk. Muh. Fahrul mengakui, “Alhamdulillah, saya sangat senang bisa mengikuti kegiatan pelatihan POP SPAK Indonesia karena saya sebagai guru kelas bisa mendapatkan ilmu tentang korupsi, gratifikasi, ataupun suap yang sangat bermanfaat bagi saya yang masih kurang pemahamannya tentang korupsi dan lain-lain. Pemateri dan instruksi juga sangat baik dalam menjelaskan arahan kepada kami (guru-guru) tentang permainan yang disediakan oleh SPAK Indonesia. Tentunya, games ini akan diajarkan kepada siswa kami, agar mereka mempunyai pemahaman tentang korupsi dan lain-lain. Jujur saja, sebelum saya mengikuti pelatihan tentang korupsi, tanpa disadari pernah melakukan gratifikasi ataupun suap namun setelah mengikuti pelatihan ini, saya tidak akan pernah melakukan lagi dan lebih baik mengikuti prosedur yang ada dan lebih taat kepada aturan.”Tonton karya video-video memainkan Game SPAK sebagai bentuk peran serta membangun generasi berkarakter dan antikorupsi dari tenaga didik peserta POP Kemendikbud Ristek oleh SPAK Indonesia di sini. Referensi Gambar: Program Organisasi Penggerak, Kembdikbud Ristek
Event

Dari GPP ke POP Membangun Karakter Guru, Menguatkan Peradaban Bangsa

GPP adalah Guru Pembangun Peradaban POP adalah Program Organisasi Penggerak Gerakan Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) telah membuktikan bahwa menanamkan keyakinan akan nilai-nilai antikorupsi merupakan salah satu faktor pendorong perubahan dalam rangka pencegahan korupsi.1 Fakta memprihatinkan tentang merosotnya Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia dari angka 35 menjadi 40 di tahun 2020 menunjukkan bahwa penegakan hukum perlu dibarengi upaya penanaman nilai-nilai antikorupsi agar terjadi perubahan berkelanjutan demi generasi penerus bangsa yang bebas dari korupsi.   Dalam hal ini sekolah menjadi lembaga yang memiliki peran besar, setelah keluarga. SPAK memulai gerakan Guru Pembangun Peradaban (GPP) yang diluncurkan pada 5 Desember 2019. Program tersebut dapat terwujud berkat hasil kerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya dan sektor bisnis swasta. GPP juga bermula dari keputusan Wali Kota Surabaya saat itu ialah Ibu Tri Rismaharini, untuk memberlakukan kurikulum antikorupsi di Kota Surabaya. Hal itu mendorong SPAK memberikan usulan untuk mengawali pelaksanaan keputusan itu dengan membentuk guru-guru dan kepala sekolah antikorupsi agar menjadi role model antikorupsi bagi para siswa dan seluruh pemangku kepentingan sekolah. Para guru dan kepala sekolah ini diharapkan dapat mendorong terwujudnya ekosistem antikorupsi di sekolah masing-masing. GPP disambut baik oleh Ibu Risma dan Kepala Dinas Pendidikan Surabaya. SPAK menindalanjuti dengan menyusun program pelatihan yang direncanakan untuk 1.000 guru dan kepala sekolah. Akibat hadirnya pandemi Covid 19 pelatihan tersebut terhenti sampai 350 guru dan kepala sekolah. Tiga bulan setelah pelatihan, para guru dan kepala sekolah yang telah mengikuti pelatihan GPP, mencoba mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh. Para guru dan kepala sekolah juga mengajarkan pendidikan antikorupsi dengan menggunakan permainan yang dibuat oleh SPAK sebagai alat bantu belajar. SPAK mencatat evaluasi dari 350 guru dan kepala sekolah hingga mendapati terjadinya perubahan, baik di tataran individu maupun murid. Seperti halnya, para guru menolak untuk mendapatkan hadiah dari wali murid dengan penuh kesadaran dan hadir mengajar tepat waktu. Sedangkan pada tataran murid, para guru memberikan informasi bahwa murid di sekolah sudah sadar untuk mengantri ketika masuk kelas maupun jajan di kantin, tidak mencontek, maupun tidak melakukan perundungan terhadap sesama.2  Pengalaman SPAK dalam lingkup pencegahan, terlebih lagi kepada tenaga didik, menjadikan SPAK ingin terus melanjutkannya di daerah lain di Indonesia. Program Organisasi Penggerak dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (POP Kemendikbud Ristek) menjadi kesempatan untuk dapat melakukan hal tersebut. POP menjadi perpanjangan tangan SPAK untuk dapat berinteraksi secara langsung bersama guru-guru dan kepala sekolah dalam melakukan pencegahan korupsi di sekolah. Sehingga seluruh lapisan masyarakat yang ada di rumah maupun sekolah dapat mendidik anak-anak untuk memiliki nilai integritas di dalam kehidupan sehari-hari.  Pelatihan guru dan kepala sekolah bersama POP Kemendikbud Ristek saat ini diberikan pada 5 sekolah di Jakarta dan 5 sekolah di Kota Makassar. Program monitoring terhadap para peserta ini masih terus berlangsung juga dengan mengadakan pendampingan bersama para Agen SPAK di wilayah terkait. 1 Sarah Dyer, SPAK Evaluation 2016/2017, dapat di akses di 2 Laporan Kegiatan GPP Surabaya. SPAK Indonesia. 2020. Referensi Gambar: Program Organisasi Penggerak, Kembdikbud Ristek
Membangun Karakter Guru Memperkuat Karakter Bangsa Program Organisasi Penggerak SPAK Indonesia
Berita Event

Membangun Karakter Guru, Memperkuat Karakter Bangsa

SPAK Indonesia baru saja menyelesaikan rangkaian kegiatan Workshop Program Organisasi Penggerak yang bertajuk “Membangun Karakter Guru, Memperkuat Karakter Bangsa” dengan dukungan dari Kemendikbudristek. Kegiatan yang diikuti oleh 5 sekolah di area Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan dan 5 sekolah di area Kota Makassar berlangsung selama 3 hari di setiap minggunya. Selain memperkenalkan materi seputar tindakan korupsi dan nilai-nilai antikorupsi, para kepala sekolah dan guru dari tiap sekolah juga berkesempatan untuk memainkan langsung games SPAK, serta berlatih menjadi fasilitator game SPAK atau “nyepak” bersama dengan agen-agen SPAK Jakarta dan Makassar. Melalui workshop ini diharapkan Kepala sekolah dan Guru dapat memahami bahwa ranah korupsi bukan hanya mengenai keuangan negara, melainkan juga bingkisan-bingkisan yang secara tidak sadar menyandera objektifitas dan profesionalitas individu manapun, termasuk guru. Agenda lanjutan dari workshop ini adalah para Kepala sekolah dan guru dapat lebih menghidupi nilai-nilai anti korupsi, sehingga dapat memperkuat peradaban bangsa di masa depan. Nantinya, peserta workshop akan menjadi fasilitator ketika “nyepak” di lingkungan kelas maupun di komunitasnya masing-masing sambil mengedukasi nilai-nilai antikorupsi.
Demokreasi Perempuan Agen Perubahan KHub Webinar Vol 1
Berita Event

Demokreasi: Perempuan Agen Perubahan

Tidak sebatas sebuah bentuk sistem pemerintahan, tetapi juga sebagai sebuah konsep, demokrasi mengedepankan keterlibatan atau partisipasi aktif rakyat dalam proses membuat dan memutuskan kebijakan. Pendekatan secara inklusif perlu dihadirkan untuk menjamin keterwakilan suara rakyat secara adil dan setara. Agar tercipta pelayanan publik yang transparan dan akuntabel. Selain dapat memberikan perspektif baru dan perubahan di dalam setiap sektor pemerintahan. Hal inilah yang agen-agen SPAK coba hadirkan melalui berbagai inisiatif kegiatan dan program yang menanamkan nilai antikorupsi, baik di komunitas masing-masing maupun di ranah profesi.  Sepotong cerita perubahan datang dari sisi Indonesia bagian tengah. Tergabung dalam sektor pemerintahan, Andi Wahyuli dipercaya menjabat sebagai Kepala Desa (KaDes) Malari, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Walaupun kini beliau mengemban amanat sebagai pejabat publik, Andi bangga menyandang status agen SPAK. Ia bertekad mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi yang telah didapatkan melalui pelatihan bersama agen-agen SPAK Sulsel lainnya ke dalam aktivitas dan tanggung jawabnya memimpin Desa Malari. Dalam pelaksanaan program-program pembangunan desa dan pemberdayaan perempuan di Desa Malari, Andi memandang pentingnya transparansi dan akuntabilitas untuk membangun kepercayaan publik untuk meningkatkan empati dan partisipasi masyarakat dalam implementasi kegiatan. Oleh karena itu, Andi kemudian menginisiasi suatu program Desa Jujur dengan membiasakan untuk memajang dana desa di depan kantor Kepala Desa sebagai bentuk transparansi kepada warga.  Tak berhenti sampai di situ, Andi memperluas cakupan program yang mengintegrasi nilai-nilai integritas dengan menyentuh isu perkawinan anak yang masih marak terjadi di Desa Malari. Andi lalu menghadirkan inisiatif baru yakni pemberian denda kepada warga yang melakukan perkawinan anak dan termasuk di dalamnya tindakan korupsi melalui Peraturan Desa.  Gaung dampak dari upaya-upaya Andi dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi melalui kebijakan yang transparan dan akuntabel terdengar jauh hingga istana. Sikap integritasnya membawa Andi Wahyuli bersama Kepala Desa terpilih lainnya di Indonesia untuk menerima penghargaan Presiden. Kini di sela-sela kesibukannya sebagai KaDes, Andi kerap diundang sebagai narasumber dalam kegiatan regional dan nasional untuk membagikan pengalamannya mengelola desa dan menciptakan kebijakan yang transparan dan akuntabel. Cerita lainnya datagn dari Kepala Desa Kalepu, Kab. Mamuju, Sulawesi Barat bersama perempuan yang akrab disapa dengan Upe atau Indo Upe. Ia menjadi kepala desa perempuan pertama di Desa Kalepu yang bersemangat untuk menjalankan program-program tentang perempuan dan anak. Setelah dilantik menjadi KaDes, Indo Upe melakukan langkah cepat untuk memenuhi kebutuhan desanya seperti sarana transportasi yang jauh dari berbagai layanan publik bagi warganya. Dilansir dari halopacitan.com, Indo Upe mengatakan, “Saya langsung menyediakan mobil ambulans, karena akses layanan kesehatan sangat jauh. Harus melalui Kab. Mamuju Tengah untuk sampai ke puskesmas.” Indo Upe sangat menunjukkan keberpihakannya kepada perempuan dan anak serta memastikan kelompok rentan untuk dapat turut andil dalam perencanaan untuk anggaran desa. Seharusnya, memang tidak ada hambatan untuk siapapun saat ingin berpartisipasi dalam sistem pemerintahan yang demokratis. Hal tersebut ditunjukkan dari sikap tegas pejabat publik dari kalangan transpuan pertama di Indonesia, Mayora Victoria. Ia telah merancang sejumlah kebijakan untuk pemberdayaan kelompok marjinal di Desa Habi, Kab. Sikka, Nusa Tenggara Timur. Setelah terpilih menjadi bagian dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Mayora Victoria langsung bertindak cepat untuk memberikan dana bantuan kepada 105 keluarga di desanya yang terdampak pandemi. Ia mengelolanya secara transparan melalui buku daftar terobosan kebijakan.   Cerita-cerita perubahan yang diciptakan Agen SPAK pun tidak hanya menjadi rekam jejak untuk Gerakan SPAK itu sendiri, melainkan juga mengonfirmasi bahwa perempuan bisa memiliki peran dalam pemberantasan korupsi melalui kontribusinya dalam posisi kepemimpinan pada sektor administrasi publik. Begitu juga dengan lapisan peran perempuan di ranah sosial yang sama sekali tidak dapat dijadikan suatu alasan untuk meninggalkan peran serta suaranya dalam sistem pemerintahan.  Sebagai upaya untuk memperluas dan memperkuat gerakan antikorupsi, SPAK, KPK, dan AIPJ2 (program Kemitraan Indonesia Australia untuk penegakan hukum dan keadilan) memandang pentingnya membicarakan inklusivitas di dalam gerakan antikorupsi melalui berbagai platform. KHub menjadi salah satu fasilitas dari AIPJ2 yang dimaksimalkan oleh SPAK Indonesia bekerjasama dengan KPK untuk mengonsolidasikan semangat antikorupsi. Ikuti diskusinya di Webinar KHub Vol. 1 Demokreasi: Perempuan Agen Perubahan pada hari Selasa, 5 Oktober 2021 pukul 14.00 WIB/15.00 WITA/16.00 WIT langsung dari Zoom dan YouTube SPAK Indonesia. Daftarkan dirimu sekarang melalui tautan berikut ini: bit.ly/DaftarWebinarKHubVol1. Referensi: https://halopacitan.com/read/kisah-kepala-desa-perempuan-wujudkan-desa-ramah-perempuan-dan-peduli-anak https://regional.kompas.com/read/2020/08/04/13010031/saat-transpuan-menjadi-pejabat-publik-di-sikka-bunda-mayora–berkatilah?page=all
Event Uncategorized

Anti-Corruption is the New Bloodtype

Kurt Donald Cobain, seorang musisi band rock Amerika, Nirvana, mengatakan “The Duty of Youth is to Challenge Corruption”. Karena korupsi menodai nilai-nilai kehidupan kita dan mengancam peradaban masa depan, dimana kita akan memimpin dengan penuh tanggungjawab.IntegrityTalk.id adalah ruang untuk membangun peradaban dimana nilai-nilai antikorupsi menjadi golongan darah setiap manusia Indonesia. Ruang ini adalah milik kita, anak muda Indonesia yang dengan cara kreatif, inklusif, terbuka dan berintegritas akan bersama menyebarkan nilai-nilai antikorupsi dan membangun pulau-pulau antikorupsi di Indonesia. Demi Indonesia, demi merah-putih.#integritytalk.id #demiperadaban #Anticorruptionisthenewbloodtype #tugasanakmuda #bicaraintegritas! #antikorupsiuntuksemua #ininyatacegahkorupsiRayakan peluncuran IntegrityTalk.id bersama #kawanmudaNusantara yang bertajuk: Anti-corruption is the New Blood type pada Selasa, 17 Agustus 2021 pukul 14.00 WIB. Daftar sekarang di: bit.ly/PendaftaranPesertaIntegrityTalk
Berita Event

Sosialisasi SPAK DWP PUPR di beberapa Daerah

SPAK Indonesia menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Pendidikan Antikorupsi untuk anggota Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di seluruh Wilayah Kerja yang diadakan secara beruntun di Kota Jakarta, Makasar, Medan, Surabaya dan Balikpapan. Kegiatan ini ditujukan terutama untuk para istri Kepala Balai, Kepala Satuan Kerja dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) perempuan di setiap daerah. Kegiatan ini diisi paparan dari Bpk Gandjar Laksmana Bonaprata, SH yang membuka wawasan para peserta dengan materi Delik-Delik Korupsi, sosialisasi SPAK beserta alat bantu permainan serta arahan dari Ibu Kartika Basuki . Melalui kegiatan ini diharapkan para peserta memiliki pengetahuan yang memadai tentang perilaku Koruptif dan mampu untuk menunjukkan sikap serta perilaku Antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari.
Berita Event

Agen SPAK Jakarta di Hari Anak Nasional

Dalam menyambut Hari anak nasional hari minggu tanggal 22 juli 2018, Agen SPAK Jakarta melakukan sosialisasi Pelajar Anti Korupsi di Taman baca kolong Fly Over ciputat, Tangerang Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Taman Baca Kolong dan diikuti oleh beberapa komunitas seperti TGR Campaign, Tabrak Warna, Forum Anak dll. Kegiatan dilakukan pukul 13.00-14.00. Antusiasme tidak hanya dirasakan oleh anak-anak tetapi seluruh pengunjung acara terutama ibu-ibu. Ratusan peserta mengikuti kegiatan sosialisasi ini ditengah hiruk pikiuk jalanan dan bising kendaraan. Kegiatan juga dilakukan dengan bermain Semai bersama dengan melakukan tanya jawab antara agen dan peserta. Acara ini dihadiri Walikota, Camat dan lurah Tangerang Selatan serta beberapa perwakilan dari dinas terkait. Setelah acara selesai, Agen SPAK Jakarta juga berkesempatan memberikan permainan Semai kepada komunitas Tradtional Games return Atau TGR Campaign. Semoga semakin banyak anak-anak yang bisa mecoba permainan ini dan bisa menjadi anak jujur yang hebat.
Berita Event

Sosialisasi SPAK di SMP Negeri 6 Depok

Kegiatan kali ini sudah kami rencanakan sejak dari sebulan lalu. Ibu Vita Hadijati, agen SPAK dari DWP Setneg sudah mengkordinasikan kegiatan kami ini dengan Bapak dari salah satu siswa SMP Negeri 6 Depok, yang aktif sebagai anggota Komite Orang Tua dan Guru SMP tersebut.  Tiba lah hari yang sudah kita rencanakan untuk mengadakan kegiatan Sosialisasi SPAK di SMP Negeri 6 Depok nun jauh disana, Rabu – 26 Maret 2018. Lokasi SMP ini berada di daerah Cilodong – Depok, Jawa Barat.  Alhamdulillah – pagi-pagi sekali, setelah berjibaku dengan transportasi umum – dari rumah naik gojek motor ke Stasiun Bintaro naik KRL ke Tanah Abang, ganti KRL ke Manggarai, lalu ganti KRL menuju Depok disambung dengan naik Gojek motor menuju SMPN 6 Depok. Total perjalanan kira-kira 2 jam 15 menit. Sampailah ke SMP 6 Depok di Cilodong. Kami disambut oleh Bapak Wakil Kepala Sekolah dan Bapak dari Komite Sekolah.  “Apa arti korupsi?” demikian pertanyaan Agen SPAK Jakarta membuka sesi tanya jawab dengan siswa SMP 6 DEPOK, Jawa Barat. Lelahnya perjalanan kami langsung hilang begitu bertemu dengan sahabat-sahabat tersayang yg memiliki visi yg sama. Ada Ibu Vita Hadijati, Mbak Alit, mbak Rika, mbak Rita dan Adek Devina. Lalu menyusul datang adalah Mbak Ajeng dan mbak Erni. Langsung kami dengan semangat 45 memulai Sosialisasi SPAK kami di 7 kelas di SMP Negeri 6 Depok ini. Ya… satu orang satu kelas yang berjumlah kira-kira 40 – 45 siswa. Whew… terbayang ya… gimana nih caranya, tapi “the show must go on”.  Dengan gegap gempita, kami menuju kelas kami masing-masing, dan langsung memberikan paparan mengenai apa sih SPAK itu dan kenapa sih kita wajib mengenalkan nilai-nilai anti korupsi ke para siswa. Beberapa video SPAK juga kami tampilkan di layar infocus. Para siswa bertanya dengan gegap gempita. Juga kami semangat bermain beberapa game SPAK diantaranya Majo Junior dan Semai (Sembilan Nilai).  Tiap agen SPAK yang bertugas di kelas masing-masing, sepertinya berusaha mengenalkan SPAK dan Nilai-nilai anti korupsi dengan caranya masing-masing. Ada yang lewat paparan Infocus, ada yang lewat Tanya Jawab dialog tentang nilai-nilai Kejujuran dan juga ada yang lewat Short Video SPAK. Tapi, yang pasti semuanya gembira karena sambil mengenalkan SPAK, kita juga bermain Game Majo Junior dan SEMAI. Rasa lelah yang kami rasakan karena perjalanan panjang tadi terbayarkan dengan melihat wajah-wajah bahagia para siswa SMP Negeri 6 Depok tersebut yang bersemangat mengenal SPAK dan nilai-nilai anti korupsi.