Berita

SEKOLAH JUJUR, SEKOLAH SAYA : SEBUAH UPAYA MEMBANGUN EKOSISTEM ANTIKORUPSI DI LINGKUNGAN SEKOLAH

LATAR BELAKANG Berlandaskan pada hasil studi KPK di tahun 2012-2013 di daerah Jawa Tengah yang menunjukkan bahwa hanya 4% dari orang tua yang mengajarkan kejujuran pada anak-anaknya, maka gerakan Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) dilahirkan dengan tujuan melatih para perempuan yang diharapkan akan menanamkan nilai-nilai antikorupsi menjadi role model antikorupsi dalam keluarga dan lingkungan. Dalam perkembangan gerakan SPAK, tercatat berbagai cerita perubahan yang telah dilakukan para Agen di berbagai daerah, mulai dari perubahan perilaku diri sendiri, keluarga, sampai pada perubahan sistem di tempat kerja. Catatan perubahan yang signifikan adalah mulai tumbuhnya anak-anak Agen SPAK yang memiliki keyakinan kuat terhadap nilai-nilai antikorupsi. Ini membuktikan bahwa keluarga sungguh merupakan lembaga awal di mana anak-anak belajar nilai-nilai integritas yang juga merupakan nilai-nilai antikorupsi Lembaga berikutnya yang berperan besar dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi adalah sekolah. Jika keluarga menjadi tempat pertama anak belajar tentang nilai-nilai integritas, maka sekolah adalah rumah kedua yang memperkuat nilai-nilai tersebut. Sekolah sebagai lembaga pendidikan selayaknya mencerminkan bagaimana nilai-nilai integritas dilaksanakan di segala aspek. SPAK Indonesia telah memulai upaya ini melalui gerakan Guru Pembangun Peradaban (GPP) di tahun 2020, program yang terwujud sebagai hasil kerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya dan Perusahaan-perusahaan Swasta.  Gerakan ini bermula dari keputusan Wali Kota Surabaya saat itu, Ibu Tri Rismaharini, untuk memberlakukan kurikulum antikorupsi di kota Surabaya. Sebagai gerakan yang fokus pada pendidikan antikorupsi, SPAK mendukung keputusan tersebut dan mengajukan usul untuk memulainya dari membentuk guru-guru dan Kepala Sekolah antikorupsi. Hal ini penting karena, seperti juga di dalam keluarga, anak-anak perlu role model antikorupsi di sekolah, sehingga mereka secara sadar berperilaku antikorupsi. Jika proses tidak mulai dari titik ini, kurikulum antikorupsi hanya akan menjadi bahan ajar belaka tanpa disertai terjadinya perubahan. Gerakan GPP diawali dengan pelatihan bagi 350 guru dan kepala sekolah tingkat SD dan SMP dengan tujuan membangun kesadaran tentang pentingnya nilai-nilai antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari agar dapat mencegah perilaku koruptif yang berkembang menjadi tindakan korupsi. Dengan memiliki kesadaran tersebut, para guru dan Kepala Sekolah dapat menghidupkan kurikulum antikorupsi dalam sikap sehari-hari dan menjadi contoh nyata pribadi antikorupsi bagi siswa. Para guru dan Kepala Sekolah dapat membangun ekosistem antikorupsi di sekolah, sehingga pendidikan antikorupsi menyatu dengan seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah. Para guru dan Kepala Sekolah peserta gerakan GPP telah mencatat berbagai perubahan setelah mendapatkan pelatihan dari SPAK Indonesia bersama DAYA LIMA, salah satu perusahaan swasta yang ikut bekerja sama. Dari 350 peserta pelatihan, 98% tahu lebih banyak tentang korupsi, 40% lebih berhati-hati dalam bertindak, 67% menolak gratifikasi, 84% menjalankan nilai-nilai antikorupsi, 31% mendorong perubahan pihak lain. Beberapa perubahan pada siswa adalah meningkatnya kepatuhan pada tata tertib sekolah, berkurangnya anak-anak yang suka nyontek dan berhentinya kebiasaan memberi hadiah pada guru kelas saat ulang tahun dan Hari-hari Raya. Perubahan yang dilakukan para peserta gerakan GPP tersebut, menginspirasi SPAK Indonesia untuk meluaskan dukungan pada guru dan Kepala Sekolah dengan memberikan pendampingan untuk melakukan kegiatan-kegiatan dalam upaya membangun ekosistem sekolah yang antikorupsi. Program tersebut adalah “Sekolah Jujur, Sekolah Saya”. SEKOLAH JUJUR SEKOLAH SAYA – INISIATIF PEMBENTUKAN EKOSISTEM ANTIKORUPSI DI SEKOLAH Program Sekolah Jujur adalah upaya untuk mendampingi sekolah membangun ekosistem antikorupsi. Ini berarti berbagai aspek penyelenggaraan sekolah dilandasi nilai-nilai antikorupsi dan pelaksanaannya dimonitor serta dievaluasi oleh dewan/pimpinan yang berwewenang melakukannya. Beberapa kegiatan yang mendukung pelaksanaan program tersebut di antaranya  adalah : Penggunaan dana BOS/dana sekolah yang dikelola secara akuntabel dan dilaporkan secara transparan pada pemangku kepentingan.Adanya internalisasi 9 nilai antikorupsi dalam berbagai bentuk proses belajar-mengajarAda kode etik untuk para guru, kepala sekolah dan perangkat sekolah untuk tidak menerima hadiah dalam bentuk apapun dari siswa/wali murid, guru kelas tidak memberikan les tambahan pada murid kelasnya, keterbukaan guru dalam menjelaskan hasil belajar siswaAda kantin/kios jujur untuk siswa, guru dan perangkat sekolahAda ruang/lemari barang hilang (Lost and Found) bagi siswa dan guruApresiasi pada siswa dan guru atas kepatuhan terhadap 9 nilai antikorupsiKegiatan lain yang merupakan inisiatif sekolah dan disesuaikan dengan kondisi sekolah. Desain pembentukan Sekolah Jujur Sekolah Saya terdiri dari beberapa tahap : Foundational Activities Di tahap ini SPAK Indonesia melalui agen-agennya mengembangkan kesepakatan dengan sekolah-sekolah sasaran dan pemangku kepentingan. Dukungan pemerintah darah setempat juga merupakan suatu keuntungan untuk menjaga keberlanjutan  serta amplifikasi program Development Activities Tahap ini diisi adalah proses pengembangan kapasitas serta pemantauan implementasi. Kegiatan pertama aalah pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan tentang korupsi dan perilaku antikorupsi serta ketrampilan menjadi fasilitator alat bantu SPAK berupa permainan. Setelah mengikuti pelatihan Kepala Sekolah dan Guru diberikan waktu selama 3 bulan untuk mengimplementasikan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh. Implementasi ini dapat dilakukan bersama siswa di kelas ataupun di luar kelas (ekstra kurikuler), bersama keluarga di rumah atau  bersama kolega di sekolah dan di komunitas.Setelah 3 bulan, mereka dikumpulkan kembali untuk saling berbagi pengalaman dan cerita baik selama masa implementasi. Dalam pertemuan ini mereka akan menyusun rencana kegiatan untuk ditindaklanjuti. Pertemuan kembali ini sangat penting karena dapat membangun kembali semangat kebersamaan dan komitmen untuk terus menginternalisasi nilai-nilai antikorupsi dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Di masa implementasi selama 3 bulan ini pada umumnya muncul kesadaran untuk berubah. Kebiasaan-kebiasaan koruptif yang semula dianggap biasa, mulai ditinggalkan. Setelah pertemuan ini, dengan perilaku yang telah berubah Kepala Sekolah dan Guru mendorong realisasi rencana kegiatan yang telah mereka susun, baik secara individu maupun bersama-sama dengan kolega di satu sekolah. Beberapa peserta mendorong perubahan sistem di sekolahnya, misalnya transparansi anggaran, kode etik sekolah dan sebagainya. Seluruh perubahan yang merupakan outcome program ini didokumentasikan oleh SPAK Indonesia untuk menjadi catatan praktek baik. Sejak awal tahap developmental activities, sekolah-sekolah didampingi oleh beberapa agen SPAK setempat. Mereka menyelenggarakan diskusi dengan tiap-tiap pemanggu kepentingan untuk menjaring masukan kegiatan apa yang dirasa tepat untuk dilakukan di sekolah sebagai langkah awal program. Diskusi seperti ini sekaligus merupakan forum untuk menyatakan pendapat tentang hal-hal yang terjadi di sekolah. Selain itu, para agen SPAK juga memperkenalkan permainan SPAK sebagai alat bantu pendidikan antikorupsi dan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bermain bersama. Para Agen SPAK juga secara berkala membantu sekolah dalam mewujudkan kegiatan-kegiatan yang dipilih serta mengevaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Cerita-cerita perubahan kemudian diamplifikasi melalui media sosial, website atau forum-forum seminar dan diskusi. WILAYAH PEMBENTUKAN SEKOLAH JUJUR, SEKOLAH SAYA SPAK Indonesia menjalankan program ini melalui 2 dukungan dana: Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ2) untuk wilaya target Aceh, Makassar, Gorontalo dan PaPua, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk wilayah target Jakarta dan Makassar. MoU DENGAN DINAS PENDIDIKAN DAN KANWIL KEMENAG SETEMPAT Agen-agen SPAK di Aceh, Makassar, dan Gorontalo berhasil melakukan advokasi pada Dinas Pendidikan (untuk SD Negeri) serta Kantor Wilayah Kementerian Agama (untuk Madrassah Negeri, sehingga terwujudlah MoU antara pemerintah daerah dengan SPAK Indonesia untuk penyelenggaraan program Sekolah Jujur, Sekolah Saya.  Kanwil Kemenag Jayapura sesungguhnya telah bersedia menandatangi MoU, namun karena Ketua Kanwil sedang dinas keluar kota sehingga tidak ditindaklanjuti. Adanya MoU ini membuat sekolah lebih bersemangat karena mendapat dukungan dari pemerintah daerah. INISIATIF-INISIATIF DALAM MEMBANGUN EKOSISTEM ANTIKORUPSI DI BERBAGAI DAERAH. Setelah pelatihan yang diberikan pada Kepala Sekolah dan Guru dan dihadiri juga oleh Komite dan Walimurid, mulailah sekolah memilih kegiatan awal untuk membangun Sekolah Jujur, Sekolah Saya Beberapa sekolah di beberapa daerah memiliki membangun Kantin Jujur. Beberapa yang lain memilih membangun lemari Barang Hilang dengan berbagai nama. Ada pula sekolah yang menambah inisiatif untuk menampilkan transparansi anggaran sekolah, yaitu memasang catatan penggunaan dana sekolah di depan kantor kepala sekolah sehingga dapat dibaca secara terbuka oleh siapa pun. Sekolah lain memilih untuk memberikan apresiasi pada siswa-siwanya berdasarkan kepatuhan mereka dalam menjalankan 9 nilai antikorupsi, dan sekolah memberikan sertifikat sebagai bentuk penghargaan. Yang cukup menantang adalah Kantin Jujur. Inisiatif ini termasuk sulit dilaksanakan karena membutuhkan pemantauan secara rutin dan ketat Semua inisiatif yang diselenggarakan sekolah-sekolah di 5 wilayah tersebut masih merupakan langkah awal untuk benar-benar membangun ekosistem yang antikorupsi. Namun apa yang dilakukan oleh sekolah-sekolah tersebut sungguh memberikan kebanggaan tentang bagaimana sekolah secara nyata melakukan implementasi nilai-nilai antikorupsi. Kenyataan ini juga memberikan harapan bahwa siswa-siswa akan melihat secara nyata bagaimana nilai-nilai antikorupsi diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Tentu saja banyak tantangan yang dihadapi sekolah. Sebuah SD Negeri di Jakarta Selatan yang membangun Kantin Jujur,  seorang siswa tertangkap dari cctv sedang mengambil sejumlah uang dari kotak pembayaran yang diletakkan terbuka di kantin tersebut. Guru langsung memanggil siswa tersebut dan memberikan penjelasan tentang arti nilai kejujuran. Kantin Jujur telah menjadi sarana siswa dan guru untuk sama-sama belajar memahami dan mengaplikasikan nilai kejujuran. Program Sekolah Jujur, Sekolah Saya merupakan program yang menguntungkan kedua belah pihak, baik sekolah maupun agen SPAK. Bagi sekolah jelas ini merupakan upaya pendidikan karakter yang nyata lebih dari sekedar teks dalam buku. Sedangkan bagi Agen SPAK program ini layaknya pelatihan dalam melakukan advokasi pada pihak sekolah dan pemerintah daerah setempat.
Membangun Karakter Guru Memperkuat Karakter Bangsa Program Organisasi Penggerak SPAK Indonesia
Berita Event

Membangun Karakter Guru, Memperkuat Karakter Bangsa

SPAK Indonesia baru saja menyelesaikan rangkaian kegiatan Workshop Program Organisasi Penggerak yang bertajuk “Membangun Karakter Guru, Memperkuat Karakter Bangsa” dengan dukungan dari Kemendikbudristek. Kegiatan yang diikuti oleh 5 sekolah di area Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan dan 5 sekolah di area Kota Makassar berlangsung selama 3 hari di setiap minggunya. Selain memperkenalkan materi seputar tindakan korupsi dan nilai-nilai antikorupsi, para kepala sekolah dan guru dari tiap sekolah juga berkesempatan untuk memainkan langsung games SPAK, serta berlatih menjadi fasilitator game SPAK atau “nyepak” bersama dengan agen-agen SPAK Jakarta dan Makassar. Melalui workshop ini diharapkan Kepala sekolah dan Guru dapat memahami bahwa ranah korupsi bukan hanya mengenai keuangan negara, melainkan juga bingkisan-bingkisan yang secara tidak sadar menyandera objektifitas dan profesionalitas individu manapun, termasuk guru. Agenda lanjutan dari workshop ini adalah para Kepala sekolah dan guru dapat lebih menghidupi nilai-nilai anti korupsi, sehingga dapat memperkuat peradaban bangsa di masa depan. Nantinya, peserta workshop akan menjadi fasilitator ketika “nyepak” di lingkungan kelas maupun di komunitasnya masing-masing sambil mengedukasi nilai-nilai antikorupsi.
Devina SPAK Jakarta Sosialisasi Game Semai Majo Tangerang Read Aloud
Kisah Inspiratif

Dongeng dan Permainan SPAK Bantu Perkenalkan Nilai-nilai Integritas

Menggugah imajinasi melalui rangkaian kata dalam cerita, Devina Febrianti yang akrab disapa Vina kerap menghabiskan waktu senggangnya sebagai pendongeng di salah satu taman baca yang ia kelola. Lulusan S1 jurusan Hubungan Internasional Universitas Islam Nasional (UIN) Jakarta ini percaya bahwa mendongeng bisa menjadi media kreatif dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi, terutama bagi anak-anak. Tak disangka, perjumpaan Vina dengan SPAK Indonesia memperkenalkannya pada media kreatif lainnya yakni games SPAK. Perjumpaan pertama Vina dengan SPAK Indonesia terjadi pada tahun 2016 silam ketika ia bertugas sebagai bagian dari panitia kegiatan International Business Integrity Conference (IBIC) yang diadakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kala itu, Vina sempat mengunjungi salah satu booth dan berjumpa dengan salah seorang Agen SPAK yang mengajaknya memainkan papan permainan SEMAI (Sembilan Nilai Anti Korupsi) yang dikembangkan oleh gerakan SPAK.  Momen itulah yang menandai awal perjalanan Vina sebagai agen SPAK.  Hingga 2021, Vina mulai aktif bergerak bersama agen-agen SPAK Jakarta. Meskipun situasi pandemi membatasi mobilitas publik, hal itu tidak menyurutkan semangat Vina untuk terlibat aktif mensosialisasikan nilai-nilai antikorupsi. Salah satu kampanye yang Vina aktif garap pada masa pandemi adalah kampanye membaca nyaring bersama komunitas baca Tangerang Read Aloud. Tekadnya sudah bulat untuk melakukan sosialisasi nilai-nilai antikorupsi beriringan dengan kampanye yang ia lakukan. Devina kemudian mewujudkan sebuah inisiatif yakni sebelum sosialisasi dan bermain Semai, terlebih dahulu ia bercerita dengan buku yang mengangkat tema 9 nilai integritas, salah satunya menyentuh tema tanggung jawab. Antusiasme Vina dalam mengintegrasikan pengenalan nilai-nilai antikorupsi melalui permainan SPAK dalam pelatihan kepada pengurus taman baca di beberapa lokasi disambut baik. Banyak di antara rekan pengurus yang tidak menyangka bahwa substansi pendidikan nilai antikorupsi yang biasanya dijumpai di pendidikan formal dapat disulap ke dalam bentuk permainan yang menyenangkan.  Seorang pengelola Madrassah yang Vina ajak untuk ikut pelatihan bermain Semai bahkan langsung memperkenalkan permainan tersebut kepada anak-anak didiknya. Beliau bercerita bahwa ada diskusi panjang saat seorang anak bertanya, “Kak, aku suka terbalik membedakan antara disiplin sama tanggung jawab karena dari tadi aku jawab salah,” yang kemudian menimbulkan diskusi kecil tetapi tetap mengasyikkan. Permainan ini memperkenalkan konsep perilaku koruptif dari perilaku sehari-hari sehingga terasa begitu dekat, sehingga anak-anak didik yang sudah pernah bermain Semai kini bisa mengidentifikasi bahwa perilaku mencontek maupun terlambat masuk kelas bertentangan dengan nilai kejujuran dan tanggung jawab. Beliau juga bercerita bahwa bukan anak-anak didiknya saja yang dapat pelajaran baru tetapi pengelolanya juga. “Beruntung sekali saya dipercaya bisa menggunakan board game ini” ucap salah satu pengajar.  Bagi Vina, perjalanan 5 tahun menjadi agen SPAK merupakan hal yang sangat membahagiakan. Banyak kejadian seru saat bisa berdialog dengan banyak orang bahkan ketika ada yang merasakan manfaat setelah bermain menyentuh hati dan memunculkan rasa haru. Secara pribadi, ia merasa beruntung bisa dipertemukan dengan SPAK karena dengan aktif di berbagi komunitas menjadikannya lebih bisa mengontrol diri terlebih saat dihadapkan oleh situasi yang tidak sesuai dengan hati nurani. “Aku juga menjadi lebih percaya diri karena hal baik yang kita lakukan akan berdampak untuk sekitar,” tuturnya. “Semoga semakin banyak anak muda yang terinspirasi dan tergerak untuk giat melakukan aktivitas antikorupsi karena gerakan hanya perlu dimulai dari diri sendiri dan terus berperilaku baik untuk masyarakat,” pesan Vina. Lanjutnya, ia percaya bahwa langkah yang besar selalu dimulai dengan langkah kecil, lakukan dengan hati maka gerakan ini akan terus bisa aktif. “Gerakan perubahan yang tak bisa dilakukan sendirian, lakukan bersama serta sinergi dengan siapa saja dan dampaknya untuk kita semua,” pungkas Vina.
Agen SPAK Gresik SMPN 3 Gresik Pelatihan Nilai Antikorupsi
Kisah Inspiratif

Pelatihan Nilai-nilai Antikorupsi di SMPN 3 Gresik: Mengawali Perubahan melalui Kesadaran akan Tindakan Koruptif

Siapa sangka niat sederhana mengajak sekelompok kecil rekan-rekan tenaga pendidik yang terjadwal Work from Office (WFO) untuk berkenalan dengan media kreatif penanaman nilai-nilai antikorupsi disambut antusias luar biasa oleh pihak sekolah?  “Saya tuh maunya sederhana ngajak teman-teman, ayo main bersama, nanti tak foto seperti itu,” ungkap guru SMPN 3 Gresik Tyas Hargyantiningsih yang kemudian diminta oleh kepala sekolah untuk menyelenggarakan pelatihan 9 nilai antikorupsi dan permainan SPAK kepada seluruh jajaran tenaga pendidik di sekolah pada Rabu, 25 Agustus 2021. Aktif sebagai agen SPAK Gresik, guru yang akrab disapa Tyas ini paham betul pentingnya pendidikan nilai-nilai antikorupsi khususnya dalam pembentukkan moral anak didiknya. Yang menarik, pemaparan nilai-nilai antikorupsi tidak hanya mengingatkan jajaran tenaga pendidik SMPN 3 Gresik bagaimana perilaku di kalangan siswa seperti mencontek atau menitip absen termasuk pada tindakan koruptif, namun juga pada keseharian dan interaksi antar tenaga pendidik.    Salah satu materi video menggelitik moral tenaga pendidik ketika memperlihatkan perilaku koruptif yakni menyembunyikan bingkisan yang dibagikan dalam suatu kegiatan agar tidak kehabisan. “Waduh, aku sekali itu,” ungkap beberapa rekan tenaga pendidikan kala mengingat kebiasaan yang mungkin terdengar sepele, yakni cepat-cepat membungkus lauk ketika ada tumpengan di sekolah untuk dibawa pulang sehingga ada beberapa guru yang tidak mendapat bagian. Melalui kacamata nilai-nilai antikorupsi, perilaku tersebut mengandung nilai ketidakadilan dan bertentangan dengan nilai kesederhanaan. Menanggapi kegiatan pelatihan nilai-nilai antikorupsi ini, Kepala SMPN 3 Gresik Sulistyorini berpesan agar jajaran tenaga pendidik mampu memaknai perilaku koruptif dan dapat mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi melalui mata pelajaran kepada peserta didik. Para tenaga pendidik pun menyambut antusias pendekatan pendidikan nilai-nilai antikorupsi melalui permainan SPAK yang dirasa mengasyikkan dan menarik untuk peserta didik. Ketika persepsi tindakan koruptif bergeser menjadi semakin dekat dalam konteks kehidupan profesional dan sehari-hari, kesadaran akan perlunya  komitmen dalam memaknai nilai-nilai antikorupsi pun mulai tumbuh. Hal inilah yang Tyas amati mulai muncul pada rekan-rekan tenaga pendidik yang enggan mengambil beberapa atribut SPAK yang tersedia di kegiatan pelatihan. Beberapa rekan merasa belum mampu untuk berkomitmen penuh dalam memikul tanggung jawab untuk sungguh-sungguh memaknai dan mencerminkan nilai-nilai antikorupsi. Namun, mereka mengungkapkan tekad untuk memulai perubahan dari hal-hal kecil.  “Mungkin perubahannya tidak langsung 180 derajat, tapi namanya juga berproses jadi pelan-pelan pun tidak apa-apa,” ujar Tyas.
Peluncuran IntegrityTalk.id Forum Komunitas Pemuda Indonesia Antikorupsi – SPAK Indonesia AIPJ 2
Berita

Ajak Pemuda Bicara Integritas, IntegrityTalk.id Hadir sebagai Forum Kolaborasi Komunitas Muda Antikorupsi

Bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-76 pada hari Selasa, 17 Agustus 2021, IntegrityTalk.id resmi meluncur dengan menggandeng SPAK Muda, Kosmik UI, GeRAK Aceh, SAKSI Gorontalo, Leaders Institute, SAKA Aceh, LSKP, dan Tapele sebagai kolaborator.  Gerakan IntegrityTalk.id mewadahi anak-anak muda yang ingin berperan dalam pemberantasan korupsi dengan berlandaskan pada kesadaran akan pentingnya nilai-nilai antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kesadaran ini mereka dapat melakukan perubahan dimulai dari diri sendiri, dan selanjutnya pada lingkungan yang lebih luas. Desain gerakan ini sama dengan gerakan SPAK dan diharapkan dapat mencatat berbagai perubahan  yang berkelanjutan, seperti yang telah dilakukan juga oleh banyak Agen SPAK di Indonesia. Gerakan IntegrityTalk.id diinisiasi oleh SPAK Indonesia dengan dukungan Australia Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ 2). Diluncurkan bersama sebuah webinar dengan tema “Anti-corruption is the New Blood Type”, IntegrityTalk.id diharapkan menjadi wadah bagi agen-agen perubahan muda yang menginternalisasi nilai antikorupsi sebagaimana darah mengalir dalam tubuh, seperti diungkapkan Direktur SPAK Indonesia Maria Kresentia dalam sambutan yang disampaikan. Team Leader AIPJ 2 Craig Ewers menyampaikan pesan senada, bahwa sekarang adalah waktunya anak muda untuk beraksi, menginisiasi kolaborasi aksi-aksi sosial dan menggunakan sumber daya yang tersedia, terutama melalui dukungan program-program AIPJ 2. Dalam paparannya sebagai salah satu narasumber, Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil turut mengungkapkan dukungannya kepada generasi muda, khususnya komunitas muda yang tergabung dalam IntegrityTalk.id.  Ia berpesan agar pemuda secara aktif mengambil kesempatan berkolaborasi dengan banyak pihak, termasuk pemerintah provinsi Jawa Barat, dalam menyelenggarakan gerakan-gerakan sosial di daerah.  Ridwan Kamil juga berpesan, kejengkelan akibat hal-hal yang dianggap tidak sesuai dengan harapan, sebaiknya disalurkan menjadi energi untuk melakukan perbaikan dan perubahan.  Anak muda perlu memastikan bahwa Indonesia masa depan tidak lagi dikotori korupsi. Untuk itu, mereka perlu membangun kolaborasi untuk bersama-sama mewujudkan kepastian. Melalui IntegrityTalk.id kesempatan kolaborasi itu terbuka untuk anak-anak muda yang ingin mendapat solusi  yang kreatif, inklusif, terbuka, dan berintegritas untuk mengalirkan “darah” baru yang bersih dari korupsi demi masa depan yang lebih baik. Jangan lewatkan kegiatan-kegiatan seru IntegrityTalk.Id dan mulai bergabung dengan komunitas-komunitas muda antikorupsi lainnya dengan mengunjungi website: integritytalk.id atau kanal media sosial IntegrityTalk.id di FB, IG, TikTok dan YouTube. Mulai dengan #BicaraIntegritas. (25/08/2021)
Download Publikasi Publikasi

SPAK EVALUATION

SPAK is a national network of women (Agents) taking action against corruption in Indonesia. The SPAK model consists of two elements. The first is training and support of the Agents, and the second is the action that the Agents take, both their own personal change and through the sharing of anti corruption materials to raise awareness of corruption and prevention with the aim to positively influence behaviours of others that may include family, community and in the work place or place of study. The model is supported through a range of carefully developed information resources and communication materials that the agents can use in their activities. SPAK-Evaluation-compressed-FINAL-1-3Download
Publikasi

Women ‘Agents’ Fight Corruption Through Games, ‘Arisan’ and Other Initiatives

Ending massive corruption in Indonesia requires shifting the culture and changing perception of what graft is across generations. This is the central objective of Saya Perempuan Antikorupsi (I am an Anti-Corruption Woman), a nationwide grassroots movement initiated by the Corruption Eradication Commission (KPK) and Australia Indonesia Partnership For Justice (AIPJ).Using informal methods like games or community gathering, SPAK has reached over a million people since it was established in April 2014. It is now present in 34 provinces in Indonesia with over 1,300 “agents” who deliver their messages in schools, universities, government offices, entrepreneurs, organizations as well as communities. These agents are made up of women from various backgrounds, from law enforcers, journalists, teachers, housewives, and including people with disabilities.The focus is on character building and the key message emphasizes on honesty.“A research conducted by KPK in 2013 in Solo and Jogjakarta, found that only 4 percent of parents teach honesty to their children,” said Ela Persia, one of SPAK’s agents from Madura during one of the panel discussions at the 5th Urban Social Forum last weekend in Bandung, West Java.“What we mean by honesty is not theoretical honesty, but rather how honesty is practiced in everyday life,” she added.Women play a central role in providing moral education to children and families, said policewoman Adj. Comr. Dwi Astuti, who is a member of SPAK in Yogyakarta. They are also more likely to be socially engaged in their communities than men. In addition, not only are women usually more involved in child rearing, they also often set the family’s budget. In many families the men are not even trusted with ATM cards, Dwi said. Selengkapnya baca di
Berita

GURU PEMBANGUN PERADABAN – Kolaborasi untuk wujudkan generasi antikorupsi

Tanggal 5 Desember 2019 adalah sebuah hari yang pantas dicatat sebagai momen penting, karena merupakan hari diluncurkannya program Guru Pembangun Peradaban, karya kolaborasi Pemerintah Kota Surabaya, SPAK Indonesia dan pihak swasta: PT DayaLima, PT Paragon Technology & Innovation, PT Semen Indonesia, Bank Mandiri. Kolaborasi ini merespon rencana Walikota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini, untuk menjalankan kurikulum antikorupsi sebagai bagian dari pendidikan karakter untuk SD dan SMP di kota Surabaya. Pendidikan karakter ini juga merupakan hal yang ditekankan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, dalam salah satu pidatonya setelah dilantik. Untuk menghasilkan siswa berkarakter kuat yang antikorupsi, peran guru lebih dari pengajar yang mengajar berdasarkan kurikulum yang ada, namun juga harus menjadi pendidik yang memberi contoh bagi siswanya. Karena itu, dalam program ini akan diadakan pelatihan bagi 1.000 guru yang memberikan pemahaman mengenai perilaku antikorupsi dan mendorong kesadaran untuk berubah serta menunjukkannya dalam sikap sehari-hari. Pelatihan akan dibagi menjadi 20 angkatan yang masing-masing diikuti oleh 50 guru. Dalam pelatihan selama 4 hari tersebut para guru akan diberikan pemahaman tentang delik korupsi, penyadaran tentang perilaku koruptif dalam keseharian, Kolaborasi ini merupakan wujud dari visi bersama yaitu membangun generasi antikorupsi penerus bangsa. Dimulai dari Surabaya dan diharapkan dapat dilakukan juga di daerah-daerah lain di Indonesia dengan menggandeng semakin banyak pihak untuk terlibat. Semakin banyak pihak bergandeng tangan dalam program ini, semakin besar optimisme kita akan lahirnya generasi penerus bangsa yang berkarakter antikorupsi yang kuat dan siap membangun Indonesia yang bebas dari korupsi.
Berita

KELAS KOLABORASI SPAK DALAM TEMU PENDIDIK NUSANTARA 2019

Temu Pendidik Nusantara 2019 berlangsung meriah. Agenda tahunan yang selalu dinantikan oleh para pendidik. Tahun ini diselenggarakan di Sekolah Cikal, Jakarta dan dihadiri oleh pendidik dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka bertemu untuk berbagi informasi praktik baik, mengembangkan kompetensi, dan membangun kolaborasi. SPAK ikut berpartisipasi dalam kelas kolaborasi yang berlangsung selama 1 jam. Kegiatan ini dihadiri guru dan relawan yang berasal dari berbagai daerah, seperti Klaten, Blora, Banjarnegara, Kudus, Magelang, Semarang, Solo, Tuban, Malang, Surabaya, Sukabumi, Lampung, NTB, Gowa, Pinrang, dan Makassar. Kelas kolaborasi difasilitasi oleh Dini Andrini, SPAK Indonesia dan Rita Sinring, Agen SPAK Jakarta. Diawali pemaparan singkat tentang SPAK dan dilanjutkan dengan simulasi games dalam menyebarkan nilai-nilai anti korupsi. Peserta begitu antusias mengikuti kelas ini. Vitriya, sapaan akrab salah satu guru dari Klaten, ternyata begitu lama menantikan kelas ini. “Jujur, materi dari SPAK adalah materi utama yang saya tunggu dan menjadi semangat saya berpetualang dari Klaten menuju Jakarta. Saya bersyukur, walaupun waktu penyampaian singkat namun materi tetap kece ditambah lagi dipandu oleh mbak Dini dan mbak Rita yang begitu ramah dan luwes. Saya makin memiliki informasi banyak terkait tentang penanaman karakter nilai baik”. Yang menambah keseruan kelas ini, Erni, guru dari Makassar, mengungkapkan keinginannya untuk segera bergerak dan mendapatkan games SPAK, “Materi SPAK sangat dibutuhkan di kalangan pelajar, karena banyak sekali miskonsepsi yang sering terjadi dalam lingkungan pelajar dan masyarakat. Kadang sulit membedakan yang mana korupsi, gratifikasi ataupun hadiah. Sepanjang materi ini berlangsung, saya sangat antusias mengikuti karena saya berharap bisa bergabung dan turut andil dalam komunitas ini, begitu katanya, dengan wajah penuh semangat. Semangat perubahan, mampu menembus ruang dan waktu …
Berita

Tidak ada hambatan bagi Agen SPAK Disabilitas untuk menjadi Agen Perubahan

Dwi Rahayu adalah seorang Agen SPAK tuli dari Yogyakarta. Sejak ikut pelatihan SPAK untuk disabilitas tahun 2017, Dwi selalu membawa permainan SPAK dan mengajak rekan-rekan tuli lain untuk belajar nilai-nilai antikorupsi sambil bermain setiap kali ada kesempatan. Dwi terlibat aktif saat SPAK menyusun permainan dalam bentuk komik khusus bagi orang-orang tuli. Namun ternyata Dwi tetap dapat memandu permainan bersama rekan-rekan tuli walaupun tidak menggunakan permainan khusus untuk mereka. Dalam setiap pertemuan bersama rekan-rekan tuli lainnya, Dwi selalu mencari kesempatan untuk membuka permainan dan langsung mengajak semua yang hadir bermain sambil belajar, seperti pada hari Minggu 20 Oktober 2019 di Car Free Day Jalan Jendral Sudirman, Yogyakarta, dalam kegiatan Pengurangan Resiko Bencana. Ia kerap mengeluh, betapa banyak rekan-rekannya yang tidak sadar bahwa mereka setiap hari melakukan perilaku koruptif. Tapi Dwi tidak pernah putus asa, ia yakin bahwa sekecil apa pun upaya yang ia lakukan, suatu hari pasti akan memberikan sumbangsih bagi terciptanya Indonesia yang bebas dari korupsi. #antikorupsiuntuksemua